PIRU, Siwalimanews – Kantor Bupati Seram Bagian Barat ditaburi puluhan kubik sampah, sehingga membuat ASN di lingkup pemerintah kabupaten tersebut tak bisa melaksanakan apel pagi pada, Senin (20/11).

Sampah yang ditaburkan di halaman dan depan pintu masuk kantor bupati dilakukan oleh para petugas kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup akibat kekesal lantaran gaji mereka belum dibayarkan selama tiga bulan.

Sampah yang dihamburkan hingga berserakan di halaman kantor tersebut membuat para pegawai yang hendak masuk kantor untuk mengikuti apel pagi terganggu, sehingga pelaksanaan apel pun dibatalkan karena bau busuk yang berasal dari sampah tersebut.

Tumpukan sampah tersebut sudah berserakan sejak pukul 07.00 WIT. Hal ini dilakukan para petugas kebersihan, agar gaji mereka dapat dibayarkan terhitung sejak bulan Agustus hingga  Oktober 2023.

Informasi yang berhasil di himpun Siwalimanews menyebutkan, pembuangan sampah di kantor butpai dilakukan sebagai bagian dari aksi protes puluhan petugas kebersihan, sebab gaji yang mereka biasanya dibayar oleh pemkab lewat Dinas Lingkungan Hidup, mulai tak dibayarkan tiga bulan terakhir ini tanpa pemberitahuan kapan gaji mereka dapat dibayar.

Baca Juga: DPRD Buka Pendaftaran Calon Penjabat Gubernur

‘’Kami petugas kebersihan sudah menjalankan tugas dengan baik, tatapi hak kami tidak diperhatikan oleh dinas terkait. Hal ini kami lakukan agar gaji segera dibayarkan. Apa bila belum dibayarkan, maka aksi kami akan lebih besar lagi,” ungkap sala satu petugas kebersihan yang enggan namanya dikorankan kepada Siwalimanews di halaman Knator bupati, Senin (20/11).

Persoalan gaji kata dia, pastinya selalu ada masalah, padahal pekerjaan yang dilakukan para petugas kebersihan dilakukan setiap hari, tetapi tidak diperhatikan. Bahkan Pemkab SBB  lewat Dinas Lingkungan Hidup selalu tebar janji untuk melunasi honor mereka.

“Untuk itu kami lakukan protes dengan mengangkut sampah-sampah ini dan membuangnya ke kantor bupati agar gaji kami dapat terbayarkan,” tandasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Alberto Maulani saat dikonfirmasi Siwalimanews di ruang kerjannya terkait hal tersebut tak berhasil ditemui, lantaran dirinya sementara mengikuti rapat khusus dengan Penjabat Bupati Andi Chandra As’aduddin terkait persoalan tersebut. (S-18)