JAKARTA, Siwalimanews   Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Maluku Yahya Kotta menegaskan, operasi pasar akan dilakukan tergantung harga komoditas pangan.

Pasalnya, pemerintah provinsi sebelumnya telah melakukan operasi pasar bersama Bulog, namun program ini sementara dihentikan.

Penghentian program operasi pasar kata Yahya, dilakukan setelah BPS merilis data ekonomi bulan Januari, dimana Maluku mengalami deflasi harga.

“Kondisi sekarang sesuai data BPS per bulan Januari itu kita deflasi yakni 0.76 persen, makanya operasi pasar maupun program pangan murah di Mardika sementara dihentikan karena kondisi pasar stabil,” ujar Yahya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/2).

Menurutnya, operasi pasar dapat dilakukan ketika kecendrungan harga bahan pokok di lapangan mengalami kenaikan siginifikan yang berdampak pada kemampuan masyarakat untuk membeli barang.

Baca Juga: Operasi Salawaku, Banyak Pengendara Bermotor Terjaring

Namun faktanya, berdasarkan hasil pantauan Disperindag dan Satgas Pangan, ternyata harga barang masih normal dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

“Misalnya kalau harga beras mengalami kenaikan, maka sudah pasti pemprov bersama Bulog melakukan operasi pasar dan gelar program pangan murah yang disesuaikan dengan ketersediaan anggaran,” jelasnya.

Yahya menegaskan, jika kedepannya ternyata harga barang menunjukkan peningkatan, maka langkah penekanan inflasi tetap dilakukan oleh pemprov, Bulog dan distributor.(S-20)