AMBON, Siwalimanews – Kantor Gubernur Maluku menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19. Dua pejabat eselon II kembali dinyatakan positif terpapar berdasarkan hasil swab test.

Kedua pejabat itu adalah Kepala Badan Kepegawaian Dae­rah, Jasmono dan Karo Per­batasan Negara Poppy Bach­mid. Hal ini menambah daftar pejabat Pemprov Maluku yang po­sitif tertular virus berbahaya itu.

Berdasarkan data Gugus Tu­gas Penanganan Covid-19, Jas­mono tercatat sebagai pasien kasus nomor 2117. Sedangkan Poppy Bachmid pasien kasus nomor 1967.

“Jadi selain penambahan belasan ASN di kantor gubernur, dua peja­bat eselon II juga ikut terpapar,” kata Ketua Harian Gustu Covid-19 Ma­luku, Kasrul Selang  ketika dikon­firmasi Siwalima di Kantor Guber­nur Maluku, Senin (7/9).

Lanjut Kasrul, Jasmono dan Pop­py Bachmid sudah menjalani karan­tina di mandiri di rumah, karena kon­disi keduanya baik. “Mereka ber­dua sudah karantina di rumah,” ujarnya.

Baca Juga: Hari Ini, Kasus Positif Covid di Maluku Naik Jadi 2.206

Selain Jasmono dan Poppy Bach­mid, ada lagi belasan ASN di kantor gu­bernur yang positif terpapar Covid-19

“Jadi swab yang kemarin itu kita lakukan bagi ASN di BPBD, Biro Administrasi Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa, Biro Kesra, Inspektorat dan BKD, belasan orang terkonfirmasi terpa­par,” ungkap Kasrul.

Kasrul mengatakan, lebih dari 50 ASN yang bertugas di kantor guber­nur yang positif terkena Covid-19, dan masih menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Untuk memotong mata rantai pe­nyebaran Covid-19, maka pelayanan di kantor gubernur dilakukan di luar ruangan. Selain itu, tidak semua pe­gawai diwajibkan bekerja di kantor.

“Sebelumnya kan 32 orang ASN di kantor gubernur terpapar, seka­rang tambah lagi belasan orang, se­hingga sudah 50 lebih yang terpa­par. Kita sekarang menggalakan ka­rantina mandiri untuk mengantisi­pasi lokasi karantina yang ada di Kota Ambon penuh, karena jumlah kasus terus meningkat,” ujarnya.

Kasrul menambahkan, Gustu Maluku dan Kota Ambon sementara meneliti epidemiologi terhadap ASN yang terpapar. Pasalnya saat ini,  rumah tangga menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. “Sementara kita lakukan penelitian,” katanya.

Sejumlah Pejabat Positif

Sebelumnya sejumlah pejabat Pemprov Maluku juga dinyatakan positif Covid-19.

Mereka adalah Martha Magda­lena Nanlohy, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM. Ia saat ini sedang menjalani isolasi mandiri.

“Hari ini kita pengambilan swab ketiga ibu Martha untuk diperiksa, karena dua kali pengambilan hasil­nya masih positif,” jelas Kadis Ke­sehatan Provinsi Maluku, Meikyal Pontoh kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (27/8).

Dari hasil tracing yang dilakukan, sejumlah anggota keluarganya juga ikut terpapar. “Ada empat atau lima anggota ke­luarga ikut terpapar dari ibu Martha, sejak 2 minggu yang lalu,” kata Pontoh.

Kemudian Kepala Dinas Infor­matika, Komunikasi dan Persandian Maluku, Samuel Huwae, Kepala Bagian Bina Administrasi Kewila­yahan Biro Pemerintahan, Imanuel Metwaan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sandi Wattimena,

Berikutnya, Karo Humas dan Pro­tokol Melky Lohy, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Maluku Muhamat Marasa­bessy.

Tambah 20 Kasus

Gugus Tugas  Covid-19 Maluku, merilis terdapat penambahan 20 kasus positif pada Senin, 7 September.

Jumlah ini disumbangkan dari Kota Ambon sebanyak 16 kasus, 1 dari Kabupaten Malteng dan 3 dari Kabupaten SBB.

Mereka yang terpapar dari Kota Ambon yakni laki-laki inisial MIS (35), laki-laki inisial LIN (43), perempuan inisial NB (31), perem­puan inisial GF (24), perempuan inisial CSR (24), laki-laki inisial MR (49), perempuan inisial JT (14), perempuan inisial AT (56) dan pe­rempuan inisial JAT (15).

Kemudian perempuan inisial CLT (19), perempuan inisial YP (11), perempuan inisial GA (56), perem­puan inisial ALF (37), perempuan inisial LFL (26), perempuan inisial  IS (3 ) dan laki-laki inisial MT (54).

Dengan penambahan 16 kasus maka jumlah yang terkonfirmasi positif di Kota Ambon sebanyak 1.705 kasus, 956 pasien sembuh dan 28 orang meninggal.

Sementara 1 orang dari Kabupaten Malteng yakni  laki-laki inisial FS (14). Sedangkan dari Kabupaten SBB yakni laki-laki inisial LM (57), laki-laki inisial JK (46), dan perempuan inisial WA (49).

“Tambah 20 kasus hari ini maka jumlah yang terkonfirmasi di Maluku sebanyak 2.164 kasus, 1.317 pasien dinyatakan sembuh dan 36 orang meninggal dunia,” jelas Kasrul.

Kasrul menambahkan, Kota Ambon masih memiliki kasus suspek ter­tinggi dibandingkan dengan ka­bu­paten lain di Maluku. “Sampai de­ngan Senin 7 September kasus sus­pek di Kota Ambon mencapai angka 461 kasus dan Kabupaten Maluku Tengah 2 kasus,” jelasnya. (S-39)