SAUMLAKI, Siwalimanews – Seminggu menghilang, jasad LK (25) warga Desa Lauran, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar ditemukan telah meninggal dunia dalam keadaan membusuk di pinggir pantai, Minggu (26/3).

Ketika ditemukan, korban dalam posisi tertelungkup dalam air setinggi betis orang dewasa.

Korban saat itu mengenakan celana pendek berwarna Merah-Hitam dan baju kaus berwarna Orange.

LK dilaporkan keluar dari rumah sejak tanggal 18 Maret namun tidak pernah kembali, sampai ditemukan sudah tak bernyawa oleh warga setempat.

Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya melalui Kasi Humas, Iptu Olof Batlayeri membe­narkan temuan mayat oleh warga.

Baca Juga: ISPIKANI Menyayangkan Pembangunan Ruko Rumahtiga Tanpa Ijin

“Setelah diidentifikasi korban berinisial LK umur 25 tahun, warga Desa Laura dan kondisi­nya  sudah membusuk,” katanya.

Dari keterangan istri korban (saksi) diketahui pada tanggal 18 Maret saksi menanyakan kepada korban, kenapa tidak pergi melaut dan korban menjawab akan melaut ketika air sudah surut.

“Ada komunikasi dengan istrinya sebelum menghilang. Istrinya sempat menanyakan seng pigi laut cari ikan? lalu korban menjawab menunggu air surut,” jelasnya menirukan keterangan saksi.

Di hari naas itu sekitar pukul 19.30 WIT, menurut saksi, korban keluar dari rumah tanpa pamit kepada saksi dan pergi entah kemana.

“Saksi juga tidak tahu, korban ternyata sudah keluar dari rumah sejak pukul 19.30 WIT dan tujuanya kemana. Bahkan sampai pagi harinya, saksi tidak menemukan korban di rumah,” terangnya.

Saksi yang panik, kemudian saksi bersama dengan saudaranya berupaya mencari keberadaan korban.

Pencarian dilakukan di semua tempat, namun lanjutnya korban tak kunjung ditemukan bahkan sampai satu Minggu tak ditemukan.

“Mereka mencari selama satu minggu tidak ditemukan,” ucapnya.

Ia mengaku korban baru ditemukan setelah ada warga yang mendapati jasadnya telah membusuk di bibir pantai dekat areal kuburan.

Setelah mendapat laporan, personil kemudian diterjunkan ke lokasi untuk melakukan identifikasi sekaligus mengevakuasi jasad korban.

“Jasad korban sudah kita evakuasi ke RSUD dr. PP Magrrety namun belum dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia,” tandasnya.

Untuk status kematian korban, pihaknya juga masih mendalami dengan mengumpulkan data dan keterangan.

“Kita masih puldata dan pulbaket. Keterangan lebih lanjut akan disampaikan saat penyelidikan telah selesai,” ucapnya lagi.(S-26)