Istri Hamil 8 Bulan Divonis Covid, Suaminya Protes
AMBON, Siwalimanews – Ahmad Yani Urat protes ketika istrinya yang tengah hamil delapan bulan divonis positif terpapar Covid-19 oleh RSUD dr. M Haulussy.
Warga Kilmury, Kabupaten SBT ini tak terima istrinya berinisial H dinyatakan positif Covid-19.
Lelaki 30 tahun ini menjelaskan, istrinya merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Bula. Dokter mengarahkan untuk dirujuk ke RSUD dr. M Haulussy Ambon, karena gangguan di kandungan istrinya.
“Jadi awalnya setelah memeriksakan kandungan ke Rumah Sakit Bula, dokter bilang posisi kandungan di bagian pusar itu ada warna biru dan harus dioperasi. mengingat rumah sakit tidak ada dokter kandungan, bius serta alat kurang lengkap maka harus dirujuk ke RSUD,” jelas Yani kepada wartawan di Ambon, Minggu (4/10).
Selanjutnya, ia bersama istri dan ditemani dua orang perawat menggunakan mobil ambulance dari Bula menempuh perjalanan darat ke Pelabuhan Fery Waipirit pada Selasa (30/9).
Baca Juga: Kembali ke Zona Merah, Gustu Salahkan MasyarakatBesoknya Kamis (1/10) sekitar pukul 13.00 WIT, mereka tiba di RSUD dr. M Haulussy. Istrinya kemudian dibawa ke ruang IGD untuk diperiksa. “Kata dokter, kandungan istri tidak bermasalah, dan tidak perlu dioperasi. Ini kan berbeda dengan hasil rujukan dari RS Bula,” ujar Yani.
Sejam kemudian, istrinya diambil swab spesimen untuk dilakukan tes covid menggunakan metode TCM. Hasilnya, ia dinyatakan positif.
“Setelah istri dinyatakan positif, saya protes kemudian pihak rumah sakit memberikan pilihan, kalau tidak mau diisolasi harus dibawa pulang, saya melunak karena istri saya butuh oksigen, karena saat bernapas perutnya sakit, dan tidak bisa bergerak, sehingga saya tidak ada pilihan lain kecuali setuju untuk istri diisolasi,” kata Yani.
Yani lalu meminta kepada pihak rumah sakit untuk tetap mendampingi istrinya, karena ia dalam kondisi hamil.
“Saya meminta kepada pihak rumah sakit, istri saya hamil 8 bulan butuh pendamping, dia mau bergerak, makan minum susah, kan harus ada yang mendampingi. Tapi pihak rumah sakit mengatakan tidak bisa dan istri saya masuk ke ruang isolasi, saya bingung mau buat apa,” tandasnya.
Yani mengaku, hasil swab test yang menyatakan istrinya positif sudah diterima dari pihak rumah sakit pada Sabtu (3/10). “Saya sudah terima surat hari Sabtu yang menyatakan kalau istri positif,” ujarnya.
Sementara Plt Direktur RSUD dr. M Haulussy Ambon, Ritha Tahitu yang dikonfirmasi, enggan mengangkat telepon. (S-39)
Tinggalkan Balasan