Inspira Ungkap Dugaan Korupsi di Kemenag Maluku

AMBON, Siwalimanews – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam organisasi Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (Isnpira) menggelar demonstrasi di Kantor Kejaksaan Tinggi Maluku, Kamis (20/3).
Mereka mengungkap sejumlah kasus dugaan korupsi yang menjeret Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku, H Yamin diantaranya, proyek revitalisasi Asrama Haji Tahun 2021 yang menelan anggaran Rp350 juta.
Diduga Kakanwil menerima gratifikasi untuk memenangkan kontraktor tertentu dalam proyek tersebut.
“Untuk kami mendesak agar Kejati Maluku memanggil dan memeriksa Kepala Kanwil Kementerian Agama Maluku atas dugaan kasus gratifikasi proyek revitalisasi asrama haji pada Tahun 2021 yang bernilai Rp350 juta, “ungkap coordinator lapangan, Sadam dalam orasinya di Kantor Kejati Maluku.
Selain itu, lanjut Sadam, proyek pembangunan Gedung Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang diduga pekerjaannya amburadul. Padahal anggaran yang dikucurkan untuk proyek itu sebesar Rp6 miliar.
Baca Juga: Dua Kasus Jumbo di Polda Maluku “Hilang”Terakhir priyek parkir di Kantor Kementerian Agama Maluku senilai Ro4 miliar.
“Kemudian anggaran untuk proyek tempat parkir di Kantor Kementerian Agama Maluku yang bernilai Rp 4 miliar, “terangnya.
Pendemo meminta Kejati Maluku untuk memanggil dan memeriksa Kakanwil Kemenag Maluku, H Yamin terkait dengan sejumlah proyek yang diduga berbau korupsi.
Dia juga menyentil dugaan pemalsuan dokumen dalam proses seleksi PPPK. Karena ada dugaan Kakanwil menerbitkan SK bodong bagi orang tertentu, sehingga mereka bisa lolos tes.
Kata dia, Kementerian Agama merupakan benteng sekaligus penjaga moral bangsa, seharusnya diisi oleh penjabat yang memiliki integritas tinggi dan menjadi tauladan umat, sehingga mesti terbebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
“Namun realitas saat ini di Kementerian Agama Provinsi Maluku, banyak posisi penting yang diisi oleh orang-orang yang tidak bermoral. Sehingga ada banyak dugaan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang terjadi dalam birokrasi Kementerian Agama Maluku, “ucap Sadam dalam orasinya.
Tudingan itu dilontarkan bukan tanpa alasan. Karena berdasarkan informasi yang diperoleh, ada pejabat di Kementerian Agama yang dengan sengaja melakukan manipulasi atau memalsukan dokumen dalam pelaksanaan tes PPPK agar keluarga pejabat tersebut bisa lolos tes.
Minta Bukti
Kurang lebih 15 menit menggelar aksi demo, Kasi Penkum dan Humas Kejati Maluku, Ardy kemudian menemui perwakilan pendemo.
Ardy selanjutnya menerima pernyataan sikap tersebut dan akan dikoordinasikan dengan pimpinan.
“Kami terima pernyataan sikap dari teman-teman Inspira dan selanjutnya akan sampaikan tuntutan ini ke pimpinan, “terangnya.
Namun menurut Ardy, tuntutan tersebut bisa ditindaklanjuti apabila disertai dengan bukti-bukti berupa surat maupun dokumen yang berkaitan dengan tuntutan sikap tersebut.
“Kalau lebih bagus lagi ada bukti sehingga kita bisa tindaklanjuti. Kami berharap teman-teman inspira bisa bekerjasama dengan memberikan bukti pendukung, “tandasnya.
Evaluasi
Mereka juga meminta kepada Menteri Agama RI mengevaluasi kinerja Kakanwil Kementerian Agama Maluku, H Yamin
Pasalnya, Kakanwil diduga melakukan pembiaran terhadap Pejabat Kementerian Agama di Kabupaten yang diduga melakukan tindakan manipulatif dokumen negara untuk meloloskan anak dan keluarganya dalam proses rekrutemn pegawai P3K yang merugikan masyarakat banyak.
Selain itu dalam tuntutannya pendemo juga menyentil soal pembiaran aset negara berupa bangunan madrasah aliyah kejuruan (MAK) Kabupaten Seram Bagian Timur rusak begitu saja tanpa ada langkah-langkah perbaikan dan pemanfaatan, padahal Negara sudah mengeluarkan anggaran lebih dari 6 milyar.
Mereka juga meminta kepada Menteri Agama RI untuk menurunkan tim investigasi dari Inspektorat Kementerian Agama untuk melakukan investigasi atas dugaan gratifikasi proyek revitalisasi asrama haji pada tahun 2021 dan dugaan korupsi proyek pembangunan tempat parkir kanwil Agama Provinsi Maluku yang tidak efektif dan efisien yang menguras anggaran bernilai lebih dari 4 milyar.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag, H Yamin yang dikonfirmasi Siwalima di kantornya namun tidak berada di tempat, dan melalui telepon selulernya namun tidaklah aktif. (S-29)
Tinggalkan Balasan