AMBON, Siwalimanews – Himpunan Mahasiswa Islam bersama para pedagang menggelar aksi demo di halaman Kantor DPRD Kota Ambon, Rabu (19/8).

Aksi demo ini digelar lantaran HMI dan para pedagang menilai kebijakan yang dibuat Walikota Ambon Richard Louhenapessy menyengsarakan masyarakat.

Puluhan pendemo ini mendatangi DPRD dengan membawa pamflet bertuliskan rakyat menjerit pemerintah tidak peduli, save rakyat Kota Ambon. Selain pamflet para pendemo ini juga meneriaki penolakan relokasi pasar.

Sahrul Waju orator HMI dalam orasinya mengatakan, DPRD yang bermitra dengan Disperindag melalui surat yang dikeluarkan oleh Pemkot Ambon kepada pedagang Pasar Mardika dan Pasar Apung 1, 2 bahkan 3, ini patut dipertanyakan.

“Kita mempertaruhkan pedagang yang tidak dapat nomor kios, bagaiamana yang yang belum mendapatkan nomor kios lalu bagaimana pula untuk pedagang yang berada di pinggiran jalan.

Baca Juga: Brimob Maluku Terus Berupaya Beri Rasa Aman kepada Masyarakat

Risna perwakilan pedagang dalam orasinya mengatakan, para pedagang di Pasar Apung merasa didiskriminasi  oleh para pemangku kekuasaan. Untuk itu wakil rakyat yang ada di lembaga terhormat ini harus membantu mereka, bukan hanya duduk enak di kursi dan melihat penderitaan para pedagang.

“Anda dipilih oleh rakyat kami minta wakil rakyat jangan duduk saja tidak cari solusi untuk masalah kami,” cetusnya. (Mg-5)