AMBON, Siwalimanews – Gubernur terpilih Hendrik Le­werissa mengajak Bank Dunia untuk membantu pembiayaan sejumlah program di Maluku.

Gebrakan menggandeng Bank Dunia ini dilakukan HL, lantaran ke­uangan daerah tidak mampu untuk membiayai sejumlah kebutuhan dasar masyarakat.

Bertempat di Indonesia Stock Exchange (IDX) Tower Jakarta, pe­kan lalu, HL bertemu langsung de­ngan perwakilan Bank Dunia di Indonesia, yakni Kulwinder Singh Rao (Lead Transport Specialis), Vikas Choudary (Program Leader for Sustainable Development), Aldian (senior Transport Engineer) dan Irma Magdalena Setiono (Senior water supply and sanitasion specialist), di Jakarta.

Didampingi Wakil Gubernur Abdulah Vanath dan Penjabat Gubernur Sadli, HL mengung­kapkan keterbatasan fiskal yang dialami Maluku tentu menye­babkan pemerintah sangat terba­tas dalam mengelola, membiayai kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik.

Beberapa penyebab antara lain ketergantungan pada dana transfer pusat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) rendah, belanja pegawai yang tinggi, ketimpangan fiskal antar daerah dan pembatasan pada akses pembiayaan.

Baca Juga: Kapolda Maluku Mutasi Sejumlah Perwira

“Dengan keterbatasan fiskal keuangan daerah berdampak pada terhambatnya pembangu­nan infrastruktur daerah. Kualitas pelayanan publik yang rendah terutama sektor pendidikan, transportasi dan Kesehatan serta ketidakmampuan daerah meres­pon kebutuhan mendesak seperti bencana alam,” beber HL.

Untuk mengatasi keterbatasan fiskal ini diperlukan strategi seperti peningkatan PAD melalui inovasi pajak dan retribusi, efisiensi belanja daerah, serta penguatan kolaborasi dengan sektor swasta atau melalui skema pembiayaan dengan pihak lain.

Pembiayaan swasta seperti bank dunia sangat dibutuhkan agar program yang bersentuhan dengan  kebutuhan dasar masya­rakat Maluku seperti transportasi laut, air bersih, penanganan sampah dan sanitasi/air limbah dapat dicapai..

“Kami mengharapkan adanya kerja sama Bank Dunia dengan pemerintah daerah Provinsi Maluku khususnya terkait bebe­rapa program yang melayani kebutuhan dasar Masyarakat Maluku seperti transportasi laut, air bersih, penanganan sampah dan sanitasi/air limbah,” ucap HL.

HL juga meminta Bank Dunia melakukan study kelayakan terhadap proyek-proyek yang potensi dibiayai oleh dana hibah Bank Dunia di Provinsi Maluku.

HL mengungkapkan perwakilan Bank Dunia menyambut per­mintaannya dalam hal bantuan pembiayaan infrastruktur dasar masyarakat.

Menurutnya Bank Dunia me­nyediakan pembiayaan proyek pembangunan di negara-negara anggota termasuk Indonesia seperti penanganan air bersih dan stunting di Papua, perlindungan mangrove di Sumatera Utara, pem­bangunan jembatan Sura­madu di Jawa Timur dan lain-lain.

Kendati begitu, HL mengaku terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar suatu proyek dapat didanai antara lain proyek harus sesuai dengan tujuan pem­bangunan berkelanjutan serta fokus pada pengurangan kemis­kinan, pertumbuhan inklusif, dan keberlanjutan lingkungan.

“Syaratnya juga penyusunan proposal proyek yang kompre­hensif, termasuk studi kelaya­kan teknis, ekonomi, lingku­ngan, dan sosial. Dokumen proyek harus menjelaskan tujuan, dampak, rencana pelaksanaan, dan manfaatnya. Proyek harus mematuhi kebija­kan perlindungan lingkungan dan sosial Bank Dunia atau Environmental and Social Framework/ESF,” tegas HL.

HL memastikan perwakilan Bank Dunia telah berjanji akan segera mengagendakan jadwal kunjungan ke Maluku, pasca pelantikan HL-AV  sebagai Gubernur dan Wagub Maluku yang baru. (S-20)