AMBON, Siwalimanews – Tim SAR gabungan terus berupaya untuk menemukan korban Mahmud Seknun (25) yang terjatuh dari atas KM Dobonsolo dalam perjalan dari Namlea menuju Ambon.

Sudah lima hari dilakukan proses pencarian, Tim SAR belum menemukan tanda-tanda adanya korban padahal, lokasi pencarian pun sudah diperluas dari lokasi awal jatuhnya korban di Perairan Boano, Kabupaten SBB.

“Lima hari kita pencairan korban belum ditemukan, kita buka posko pencairan di Dusun Haya, Kabupaten Seram Bagian Barat untuk mempermudah proses pencarian,” kata Kepala Basarnas Ambon, Djunaidi dalam rilis yang diterima Siwalima, Rabu (20/1).

Diterangkan dari lokasi posko yang dibangun tim SAR lebih memudahkan proses pencairan. Dengan menggunakan rigit inflatable boat (RIB) 06, Tim Rescue Pos SAR Namlea bertolak menuju LKP untuk menyisir beberapa lokasi pada koordinat diantaranya 3°10’17’’S -127°44’57’’E, 2°54’5’’S – 127°45’57’’E, dan 2°54’5’’S – 128°0’43’’E.

“Kami berharap pencairan korban di hari ke lima bisa ditemukan dan bisa segera kami evakuasi, namun masih nihil,” jelas Djunaidi.

Dalam proses pencarian korban kondisi cuaca saat itu berawan dan angin bertiup dengan kecepatan 2-15 knot. Dan tinggi gelombang 1-2,5meter.

“Sampai saat ini korban belum diketemukan dan pihaknya juga belum mendapatkan informasi pasti penyebab jatuhnya korban,” tandasnya.

Hari Kedua

Dua hari pencarian Mahmud Seknun (25) korban yang terjatuh dari KM Dobonsolo di perairan Buono, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) nihil.

“Pencarian dua hari korban belum kita temukan,” jelas Kepala Basarnas Ambon Djunaidi.

Djunaidi menyebutkan, posisi awal korban dilaporkan terjatuh dari atas KM Dobonsolo yakni 02°50’73 S – 127°52’83 E atau berjarak 55,42 NM dari Pos SAR Namlea.

“Karena belum ditemukan, lokasi kita perluas lagi di pencarian hari kedua,” kata Djunaidi dalam rilis yang diterima Siwalima, Minggu (17/1).

Lokasi pencairan yang sebelumnya hanya di posisi 02°50’73 S-127°52’83 E di perluas lagi di posisi: 3 10 11 S, 127 44 22 E, 2 54 5 S-127 44 22 E, 2 54 5 S, 128 0 32 E dan posisi 3 0 11 S, 128 0 32 E.

Untuk diketahui, Mahmud Seknun (25) penumpang KM Dobonsolo dari Kota Sorong tujuan Ambon dilaporkan terjatuh dari atas kapal di perairan Buano, Kabupaten SBB dalam pelayaran dari Kota Namlea Kabupaten Buru menuju ke Ambon, Jumat (15/1).

Kepala Basarnas Ambon Djunaidi menjelaskan, korban dilaporkan oleh keluarganya hilang setelah terjatuh dari atas KM Dobonsolo.

“Kita dapat laporan dari keluarga korban atas nama Ilham pada Sabtu (16/1) sore atau pukul 17.49 WIT bahwa saudara mereka terjatuh dari atas KM Dobono Solo dari Namlea menuju Ambon,” tandas Djunaidi dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalima, Sabtu (16/1)

Mendapat laporan tersebut kata Djunaidi, Tim Rescue Pos Sar Namlea langsung dikerahkan untuk mencari korban yang diperkirakan terjatuh dari atas kapal pada Jumat (15/1) dini hari sekitar pukul 03.00 WIT di sekitar perairan Buano Kabupaten Seram Bagian Barat.

“Kita memperkirahkan korban terjatuh di perairan Buano Kabupaten SBB pada posisi koordinat 02°50’73 S – 127°52’83 E. Tim SAR

Namlea sudah kita kerahkan dengan menggunakan RIB 06 menuju lokasi yang diduga untuk melakukan pencarian,” ungkap Djunaidi.

Pada proses pencarian di hari pertama ini, Tim Rescue SAR sedikit mengalami kesulitan, dikarenakan tinggi gelombang mencapai 1,2-2,5 meter. “Walaupun dengan kondisi cuaca hujan ringan dan kecepatan angin yang bertiup dari arah barat laut dengan kecepatan 10-20 knot, dan tinggi gelombang 1,25–2,5 meter, namun proses pencarian terhadap korban masih terus dilakukan,” ucap Djunaidi. (S-39)