AMBON, Siwalimanews – Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon, dan Maluku secara keseluruhan, juga berpengaruh pada kenaikan harga sayur dan kebutuhan pokok lainnya.

Pantauan Siwalimanews di Pasar Mardika, Rabu (13/7) diketahui, kenaikan drastis terjadi pada sayur kangkung, dimana sebelumnya dijual Rp5 ribu per ikat, kini naik menjadi Rp20 ribu per ikat.

Selain kangkung, kenaikan juga terjadi pada cabe rawit yang kini menembus angkap Rp160 ribu per kg, sementara untuk bawang merah Rp70 ribu per kg, sementara bawang putih Rp40 ribu per kg, sedangkan cabe keriting Rp70 ribu per kg.

Farida pedagang cabe di Pasar Mardika saat ditemui Siwalimanews mengaku, kenaikan harga pada kebutuhan pokok terutama bumbu dapur ini terjadi akibat cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini.

“Untuk cabe itu kita ambilnya dari Pulau Seram, tapi katanya kenaikan itu karena ada Jembatan yang putus dan ada kapal yang tenggelam, jadi berpengaruh pada harga jual pengumpul, karena kita tidak ambil langsung dari petani, tapi dari pengumpul, jadi sudah tangan ke tangan,” ungkap Farida mewakili beberapa pedagang cabe.

Baca Juga: Diduga Selewengkan DD, Pemneg Asilulu Dilaporkan  ke Polisi  

Beberapa pedagang sayur juga mengaku, kenaikan harga sayur terjadi hanya pada kangkung, sementara sayur lainnya harganya tetap sama. Padahal, kangkung yang dijual di pasar ini dipasok dari para petani di Desa Laha dan Waiheru.

“Masih dalam kota, tapi ya begitu, kita ambil saja. cuaca ini bikin semua kebuthan naik,” ungkapa para pedagang tersebut.

Mereka juga mengaku, kenaikan harga ini sering dikomplen para pembeli, namun setelah dijelaskan, tentang, hal itu dapat dipahami.

“Yang balanja banya komentar. Tapi kita juga beli mahal, jadi mau jual murah bagaimana. Tapi tetap saja ada yang beli, karena ini kebutuhan,” tandas mereka.

Ditanya apakah Disperindag Kota Ambon turun meninjau ketersediaan stok dan harga kebutuhan pokok pasca kenaikan harga yang terjadi, para pedagang ini mengaku, petugas Disperindag sering turun melakukan pemantauan.

“Memang ada petugas Disperindag yang datang. Tapi ya begitu, harga tetap saja naik,” cetus para pedagang. (S-25)