DOBO, Siwalimanews –  Harga cabe rawit di Kota Dobo dan sekitarnya melambung tinggi, bahkan saat ini para pedagang menjualnya dengan harga Rp 200 ribu/kg.

Tingginya harga cabe ini diketahui setelah pihak Dinas Perindusterian dan Perdagangan Aru melakukan operasi pasar di sejumlah lokasi pada, Senin (27/4).

Selain harga cabe yang melambung tinggi, harga telur juga cukup tinggi yakni, Rp 5 ribu/butirnya. Hal ini dikarenakan stok kosong maupun cabe di Kota Dobo kosong.

Kenaikan harga dua komuditi tersebut diikuti beberapa kebutuhan pokok (sembako) lainnya, seperti beras, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir dan kebutuhan pokok lainnya juga ikut naik.

Pada sejumlah distributor itu harga beras naik itu perkarungnya Rp 3 ribu-5 ribu. Mau tidak mau para pedagang juga tetap menaikan beras menjadi Rp 14-15 ribu/kg.

Baca Juga: Satgas Yonif 732 Banau Gelar Baksos

Kadis Perindag Aru, A Tabela ketika dikonfirmasi Siwalimanews terkait kenaikan harga ini, mengaku untuk kenaikan harga beberapa jenis kebutuhan pokok seperti beras, terigu, minyak goreng itu baru direncanakan.

“Memang ada rencana harga beberapa jenis kebutuhan tersebut naik, namun itu pun belum pasti karena hari ini kapal kargo akan masuk dari Jawa, sehingga belum ada kepastian kenaikan harga barang tersebut,” jelasnya.

Sementara untuk telor memang saat ini stoknya habis di dobo sehingga susah didapat. Kalaupun ada memang harganya cukup tinggi.

“Stok telur sekarang sudah datang, tapi via Tual, sementara angkutan dari Tual ke Dobo tidak ada, inilah yang jadi kendala stok telur kita disini habis,” jelasnya.

Sementara untuk cabe rawit kata Tabela, harganya memang naik, karena  kebutuhan akan cabe rawit di Dobo sangat besar, apa lagi permintaan (belanja) dari orang-orang kapal.

Dikatakan, permintaan kebutuhan cabe rawit oleh pihak kapal memang sangat tinggi, karena stok mereka itu untuk bulanan di laut.

“Kita di sini masih butuhkan pasokan dari luar, karena masih kecil petani kita di Dobo dan sekitarnya. Saya yakin sungguh stok barang di Dobo Minggu ini pun akan stabil kembali, dengan masuknya kapal kargo dari Jawa dan Makassar,” cetusnya.

Sementara itu Rasman salah satu Distributor sembako di Dobo, mengaku kecewa jika ada distributor lainnya yang menaikan harga sembako di tengah kondisi pandemi covid-19 ini.

Semestinya kata dia, dengan kondisi saat ini, sebagai distributor harus melihat secara rasional harga kebutuhan tersebut, karena distribtor merupakan pilar daerah dari sektor kebutuhan tersebut.

“Jika kita naikan harga sedemikian, maka secara langsung juga kita sudah sengsarakan warga kita sendiri. Sebagai pedagang memang harus cari untung, namun harus secara rasional,” ucapnya. (S-25)