AMBON, Siwalimanews – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Ambon mengakui ibadah minggu yang dilakukan umat Kristen Protestan di Kota Ambon sesuai protokol kesehatan. Koordinator Bidang Keagamaan Gustu Covid-19 Kota Ambon, Fenly Masawoy mengungkapkan, ibadah yang dilaksanakan umat Kristiani Minggu (11/10), berjalan sesuai dengan protokol kesehatan.

“Tapi prinsipnya memang  semua gereja sudah sesuai protap. Karena kan di klasis dan jemaat mengikuti petunjuk dari sinode,” katanya ke­pada wartawan di Ambon, Minggu (11/10).

Pelaksanaan  ibadah minggu yang sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) itu dimulai dengan penye­suaian kapasitas penampungan je­maat ketika melaksanakan prosesi iba­dah, yang mana tetap dijalankan de­ngan aturan 50 persen seperti yang te­lah ditetapkan dalam Pera­turan Wali­kota (Perwali) Nomor 25 tahun 2020.

“Dalam mengatur jarak di gereja misalnya, semua ada tanda jarak (X). Jadi kalau kapasitas 100 orang, paling tidak sampai 50 persen didalam gereja. rata-rata sebagian besar begitu. Artinya kalau secara umum, pantauan kita sudah sesuai prokes. Memang ada gereja yang ibadahnya pagi dan sore tapi ada juga yang sekali saja,” kata Masawoy.

Dijelaskan, berdasarkan peman­tauan yang dilakukan tim gugus Covid, penerapan protokol keseha­tan pada gereja-gereja yang telah aktif tersebut, telah dilakukan de­-ngan baik yang ditandai dengan pem­bentukan relawan covid yang bertugas untuk mengukur suhu, dan mengingatkan jemaat untuk mencuci tangan sebelum memasuki gedung gereja.

Baca Juga: Program TMMD di Namlea Hampir Rampung

“Hasil pantauan, semua dari sisi penerapan fasilitas gereja dalam menerapkan protokol kesehatan sudah dilakukan. Bahkan sudah sampai dengan menyediakan alat pengukur suhu tubuh dan ada be­berapa gereja sudah punya relawan Covid-19 yang ikut membantu memastikan penerapan prokes berjalan baik,” jelasnya.

Diakuinya, masih ada beberapa gereja yang belum melakukan  iba­-dah didalam gedung gereja, namun ke­banyakan yang melaksanakan ibadah itu sudah sesuai dengan protap. “Katong tadi turun pantau lebih banyak pada jemaat-jemaat di Klasis Pulau Ambon Timur dan Utara Passo-Tawiri dan berberapa dipusat kota.  Jadi memang ada gereja yang sudah melaksanakan ibadah, tapi ada beberapa gereja yang belum ibadah, masih di rumah. Majelis jemaat saja yang di gereja,” ungkap Masawoy. (Mg-6)