Gubenur: Angka Kemiskinan Turun Jadi 16.97 Persen
AMBON, Siwalimanews – Gubenur Maluku Murad Ismail mengklaim jika angka kemiskinan telah mengalami penurunan.
“Ditengah segudang persoalan yang terjadi BPS telah mengeluarkan data ekonomi makro, dimana pada kuartal kedua pertumbuhan ekonomi Maluku sebesar 4.41 persen yang menunjukkan peningkatan 3.04 persen pada tahun 2021. Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan, dari 6.93 persen di tahun 2021 turun menjadi 6.44 persen pada tahun 2022, bahkan tingkat kemiskinan pun mengalami penurunan dari 17.87 persen pada Maret 2021 menjadi 16.97 persen pada Maret 2022, ungkap gubernur, dalam pidatonya memperingati HUT Provinsi Maluku ke-77, yang berlangsung di ruang sidang utama Baileo Rakyat Karang Panjang, Jumat (19/8).
Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Lucky Wattimury didampingi tiga wakil ketua masing-masing Rasyad Latuconsina dan Melkianus Sairdekut serta Aziz Sangkala dan dihadiri oleh Gubernur Maluku Murad Ismail dan Wakil Gubernur Barnabas Orno serta unsur pimpinan Forkopimda.
Gubernur mengaku, di tahun 2020-2021 merupakan puncak pandemi Covid-19 yang menjadi krisis kesehatan dan diikuti dengan krisis ekonomi dan keuangan dunia yang menerpa sendi kehidupan manusia, dan ini menjadi ujian berat bagi masyarakat dan pemerintah.
Dalam mengahadapi krisis ekonomi dan resesi keuangan yang terjadi, maka semua pemangku kepentingan wajib untuk mengendapankan pola kerja sama antar semua stakeholder di Maluku. Semua unsur pemerintahan wajib menjalankan tugas dan fungsi secara efektif, yang didukung dengan semangat tolong menolong, serta mengutamakan koordinasi dan kolaborasi sebagai kunci suskes dalam membangun kesatuan masyarakat.
Baca Juga: Pangdam: Maluku Mampu Capai Tujuan Pembangunan“Capaian yang terjadi merupakan hasil kerja keras Pemda, DPRD dan elemen masyarakat Maluku yang patut di dukung dan diteruskan, agar Maluku dapat maju,” ujarnya.
Sementara itu Ketua DPRD Lucky Wattimury, mengingatkan semua stakeholder untuk selalu bergandengan demi memajukan Maluku kedepannya.
Menurutnya, budaya baku gandeng memiliki makna kesetiaan mendalam tentang hidup dan ciri orang Maluku, untuk keluar dari persoalan yang terjadi.
“Semangat pela gandong harus menjadi perekat, guna menguatkan semangat untuk membangun Maluku,” himbaunya.(S-20)
Tinggalkan Balasan