Golkar vs PDIP
Tarung Panas Pilkada
AMBON, Siwalimanews – Dengan kepengurusan baru yang diklaim mengusung energi perubahan, Golkar Maluku bertekad menang besar di Pilkada kabupaten dan kota, 9 Desember 2020 nanti.
Langkah berani partai beringin itu terlihat dari keputusannya untuk tak lazim dalam merekomendasikan calon kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada 2020.
Biasanya Golkar sebagai partai yang banyak makan asam garam, cenderung “bermain aman” di setiap perhelatan politik, karenanya, calon yang diusung juga adalah mereka yang mempunyai tingkat keterpilihan lebih.
Kini, di era kepemimpinan Airlangga Hartarto, Golkar berani untuk mengambil resiko, dengan mengusung calon yang diyakini mampu keluar sebagai pemenang.
Sebut saja di Kabupaten Aru dan Maluku Barat Daya. Di dua kabupaten itu, Golkar justru mengabaikan calon incumbent yang dari faktor elektabilitas, lebih menggiurkan.
Baca Juga: Rekomendasi Gerindra Resmi Dikantongi Gonga-SogalreyDi Aru, Golkar yang hanya punya satu kursi di DPRD, mengusung Timothius Kadel, salah satu pengusaha jasa konstruksi di kabupaten itu. Kabarnya Timo akan didukung oleh PKB yang punya 4 kursi dan PKS dan Partai Berkarya yang masing-masing bermodalkan satu kursi.
Untuk Kabupaten MBD, Golkar dengan suara bulat menunjuk Desianus Orno, adik kandung Barnabas Orno, Wakil Gubernur Maluku.
Odie, begitu sapaan akrabnya, akan maju berpasangan dengan Bastian Petrus, Ketua DPD Golkar MBD. Saat ini, Bastian adalah Wakil Ketua DPRD di Kabupaten MBD.
Kabarnya, sang Wagub terlibat langsung dalam melobi rekomendasi partai Golkar. Dia bahkan rela ke Jakarta di tengah pendemi Covid-19, hanya untuk memuluskan langkah adiknya memperoleh dukungan Golkar.
Sumber Siwalima di Partai Golkar menyebutkan, Bas Orno sampai harus bertemu dengan Airlangga untuk meyakinkan Menko Perekonomian itu, agar memberi rekomendasi kepada adiknya.
Padahal, dengan Golkar yang mempunyai tiga kursi saja, Orno belum bisa ikut Pilkada. Mesti ada partai lain yang ikut mengusung, agar bisa memenuhi aturan yang diamanatkan oleh undang undang.
Lalu, bagaimana bisa Golkar memberikan rekomendasi kepada Orno, yang belum mendapat satupun dukungan politik dari partai lain?
“Pak Wagub sudah meyakinkan ketua umum kalau nanti Demokrat juga akan memberikan rekomendasi kepada adiknya,” ujar sumber itu, Sabtu (11/7).
Pertemuan antara Wagub Orno dan Airlangga dilangsungkan Kamis (9/7) di kantor Menko Perekonomian itu.
Lanjut sumber yang meminta namanya tidak ditulis itu, kepada Airlangga, Orno yang datang bersama Odie dan Bastian, bahkan menunjukan kartu tanda anggota Partai Demokrat yang dibuat khusus untuk Odie, adiknya.
“Adiknya akan dikukuhkan sebagai anggota Demokrat, bersamaan dengan pemberian rekomendasi,” tambah sumber tadi.
Ternyata langkah Wagub Orno tak sia-sia. Golkar secara resmi sudah memberikan rekomendasi kepada adiknya, untuk melawan Benyamin Thomas Noach, incumbent, yang didukung PDIP.
Saat ini Noah tercatat sebagai salah satu pengurus PDIP Maluku, yang dipimpin Murad Ismail.
Adapun Barnabas Orno sejak awal dekat dengan kalangan PDIP, kini secara terang-terangan menohok Murad, Gubernur yang juga Ketua PDIP Maluku.
Orno bahkan sudah tebar janji akan bekerja habis-habisan di seluruh penjuru Kabupaten MBD, untuk mengalahkan Noach, jagoan PDIP.
PDIP Maluku optimis menghadapi Pilkada 2020. Hal itu dibuktikan dengan digelarnya rapat koordinasi dan konsolidasi dalam rangka persiapan pilkada serentak 2020.
Rapat yang digelar secara daring itu dipimpin langsung oleh Murad Ismail, dengan melibatkan selurah Dewan Pimpinan Cabang di 11 kabupaten dan kota.
Sekretaris DPD PDIP Maluku, Edwin Huwae mengatakan, dalam rapat itu, Ketua DPD, sudah mengkonsolidasikan seluruh struktur partai untuk mempersiapkan kerja pemenangan di wilayahnya.
“Kita sudah mengkonsolidasikan seluruh struktur partai untuk mempersiapkan kerja pemenangan diempat wilayah yang akan mela-kukan pilkada,” ungkap Huwae kepada wartawan, Rabu (01/7).
Huwae pun optimis, pada perhelatan pilkada serentak 9 Desember mendatang, PDIP Maluku dapat memenangkan pilkada tersebut.
Tekad Menang
Airlangga memberikan alasan terobosan yang dilakukan partainya, termasuk merekomendasikan calon “papan bawah” di Aru dan MBD.
“Golkar menunjuk para calon tanpa mahar. Karena (itu), jika nanti menang, ini adalah modal untuk Pemilu,” kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, strategi pemenangan Pilkada 2020, yang sudah dibahas bersama seluruh kader, bisa membawa kemenangan untuk Partai Golkar.
“Politik itu adalah menang dan kalah, bukan untung dan rugi. Untuk menang banyak hal yang bisa dilakukan,” tambahnya dalam acara Penyerahan Surat Keputusan DPP Partai Golkar Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada Tahun 2020, di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu (12/7/) siang.
Airlangga mengingatkan, penyelenggaraan Pilkada 2020 harus disikapi secara serius sejak dini. Sebab, Pilkada kali ini diselenggarakan dalam era new normal dengan kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda.
“Ini adalah proses panjang, semoga bisa dijalani bersama,” ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut Airlangga, soliditas dan kekompakan kader Partai Golkar harus benar-benar diwujudkan demi memenangkan calon yang diusung partai. Soliditas seluruh kader Partai Golkar harus benar-benar diwujudkan.
“Seluruh Ketua DPD harus satu jalan dan loyal kepada keputusan partai,” ucap Airlangga.
Selain itu soliditas dan kekompakan kader untuk memenangkan calon yang diusung partai adalah pertaruhan bersama.
“Target menang adalah 60%. Seluruh elemen kekuatan Golkar harus solid, bersatu padu memenangkan calonnya di daerah masing-masing,” tutur Airlangga.
Sangadji Optimis
Dihubungi terpisah, Koordinator Wilayah Maluku dan Maluku Utara DPP Golkar, Hamzah Sangadji mengatakan, di Aru dan MBD, Golkar akan berhadapan dengan incumbent. Hasil survei di situ, beda tipis sekali, sehingga kita akan head to head dengan incumbent. Sedangkan di SBT itu kader kita. Dan dari hasil survei SBT, kader kita sangat tinggi,” jelas Hamzah.
Ditanya soal sikap politik Golkar yang tidak biasannya, Hamzah, mengatakan, partainya memiliki pertimbangan-pertimbangan politik sendiri untuk melakukan lompatan-lompatan pada pilkada berikutnya baik itu Pilkada gubernur, maupun pemilihan presiden nanti.
“Karena ada pertimbangan politik secara strategi, Pilkada tahun 2020 dia tegak lurus dengan pilkada berikutnya baik gubernur dan presiden 2024. Ini awal dari sebuah pemetaan politik. Awal yang dihitung secara politik oleh DPP kemudian mengambil keputusan seperti itu, karena kalkulasi pemetaan 2020, Awal untuk melakukan lompatan pada pilkada berikutnya yaitu, (pilkada) gubernur dan (pemilihan) presiden,” ujarnya.
Partai Golkar secara resmi memberikan rekomendasi kepada tiga calon kepala daerah di tiga kabupaten di Provinsi Maluku untuk bertarung dalam pesta demokrasi 9 Desember 2020 mendatang.
Ketiganya yaitu, Kabupaten Maluku Barat Daya Desianus Orno-Bastian Petrus, Mukti Keliobas di SBT dan untuk Kabupaten Kepulauan Aru diberikan kepada Timotius Kadel.
Ketiganya yaitu, Kabupaten Maluku Barat Daya Desianus Orno-Bastian Petrus, Mukti Keliobas di SBT dan untuk Kabupaten Kepulauan Aru diberikan kepada Timotius Kadel.
Di ketiga wilayah ini, dapat dipastikan Golkar akan berhadapan dengan PDIP, yang jauh-jauh hari sudah mengusung kandidat lain.
Dari empat daerah di Maluku yang akan menggelar kegiatan lima tahunan itu, hanya Kabupaten Buru Selatan saja, Golkar belum menentukan jagoannya, dengan alasan masih dalam tahap survey. Sumber terpercaya Golkar menyebutkan, masih terjadi tarik menarik antara dua nama, Zainuddin Booy dan Muhammad Mukadar, mantan Rektor IQRA Buru. (S-19)
Tinggalkan Balasan