AMBON, Siwalimanews – Suhu Politik jelang  pilkada serentak di empat kabupaten di Maluku Desember 2020 mendatang me­ma­suki babak baru. Partai Golkar dan Gerindra sepakat berkoalisi menantang petahana.

Kedua sepaham untuk meng­hadapi petahana. Seperti di Kabupaten Bursel dan MBD, Gerindra dan Golkar punya sikap yang sama yakni men­dukung Zainudin Boy di Bursel dan Nicolas Kilikily-Bastian Petrus di MBD.

Sedangkan di Dobo, Gerin­dra menjatuhkan pilihan ber­gabung dengan petahana. Di SBT Gerindra memilih berga­bung dengan koalisi PDIP. Untuk Pilkada MBD dan Bursel, Partai Gerindra betul-betul berhadap-hadapan dengan PDI-P, meskipun di Bursel istri petahana, Savitri Malik Soulissa ikut dalam perhelatan pesta demokrasi lima tahunan itu.

Saat dikonfirmasi Ketua DPD Gerindra Maluku, Hendrik Lewerissa mengaku, setelah melewati proses yang panjang dengan melibatkan semua pimpinan di elit partai, Ge­rindra dan Golkar sepakat meng­usung kandidat dalam kontestasi politik pada  Pilkada MBD.

“Terkait  arah politik Partai Gerindra dalam Pilkada Kabupaten MBD, telah diputuskan jika Partai Gerindra berkoalisi dengan partai Golkar. Jadi intinya disitu, Partai Gerindra akan berkoalisi dengan Partai Golkar,” tegas Lewerissa kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Senin (10/8).

Baca Juga: Delapan Pegawai Positif Covid-19, Puskesmas Air Besar Bakal Tutup

Menurutnya, Partai Gerindra sudah pasti akan mengusung Nikolas Kilikily sebagai bakal calon bupati dan tidak dapat ditawar-tawar. Sedangkan untuk bakal calon wakil bupati dari Partai Golkar.

Lewerissa yang saat ini anggota DPR-RI itu menegaskan, siapa pun yang ditetapkan sebagai bakal calon Wakil Bupati MBD untuk nantinya akan berpasangan dengan Nikolas Kilikily dari Gerindra, menjadi urusan internal Partai Golkar,, sehingga Partai Gerindra tidak ingin mencampuri kewenangan partai lain.

“Soal bakal Calon Wakil Bupati menjadi wewenang Partai Golkar untuk menentukan, kami tidak ingin mencampuri,” tegasnya.

Lewerissa menambahkan, menyangkut rekomendasi, Partai Gerindra hanya menunggu keputusan final dari DPP Partai Golkar, setelah itu Partai Gerindra akan mengambil langkah administrasi sebagaimana mestinya dengan merevisi atau merubah rekomendasi Gerindra untuk disesuaikan dengan rekomendasi dari Partai Golkar.

Lebih lanjut Lewerissa mengungkapkan nantinya setelah rekomendasi dikeluarkan, semua jajaran Partai Gerindra wajib untuk mengamankan keputusan DPP dalam rangka pemenangan kandidat yang diusung.

Dikatakan, politik merupakan sesuatu yang sangat dinamis dan fleksibel, sehingga perubahan sikap politik dari partai politik pengusung adalah sesuatu yang biasa dan wajar saja dan tidak perlu dianggap sebagai sesuai yang tidak biasa.

Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Maluku, Ramli Umasugi mengatakan Partai Golkar akan tetap berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilkada MBD.

“Kami akan tetap berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk Pilkada MBD nanti,” ungkap Umasugi, Senin (10/8) usai kegiataan rapat pleno Partai Golkar Maluku.

Umasugi menjelaskan awalnya rencana penyerahan rekomndasi bagi Nikolas Kilikily dan Bastian Petrus akan dilakukan pada  8 Agustus lalu, namun Ketua Umum memiliki agenda yang lain dan akhirnya ditunda.

“Dari informasi yang diterima, penyerahan rekomendasi akan dilakukan 22 Agustus nanti, namun jadwal tersebut masih tentatif dikarenakan adanya rencana Ketua Umum akan langsung turun ke Kabupaten MBD dan Kabupaten Aru,” jelas Umasugi.

Masih kata Bupati Buru ini, DPD Partai Golkar Maluku tetap optimis akan memenangkan pilkada di empat kabupaten di Maluku atau jika minimal 60 persen dari daerah yang menyelenggarakan pilkada di Maluku.

“Partai Golkar yakin pasti menang di empat pilkada atau minimal 60 persen,” cetus Umasugi. (Cr-2)

 

& Pasien Covid-19