Golkar Calonkan Hamzah
Pilkada Gubernur Masih 4 Tahun Lagi
AMBON, Siwalimanews – Pilkada Gubernur Maluku baru akan berlangsung pada tahun 2024, namun Golkar sudah mencalonkan Hamzah Sangadji sebagai calon gubernur.
Pencalonan Koordinator Golkar Wilayah Indonesia Timur ini, sebagai Gubernur Maluku periode 2024-2029 direkomendasikan Dalam Musda X Partai Golkar Maluku di The Natsepa Hotel, Sabtu (7/3).
Rekomendasi tersebut dibacakan Ketua DPD II Golkar Kota Tual, Yunus Serang mewakili ketua-ketua dan sekretaris DPD. Ada enam poin rekomendasi. Pencalonan Hamzah berada pada poin kedua.
“Dua, merekomendasikan Korwil Maluku, Bapak Hamzah Sangadji sebagai calon Gubernur Maluku periode 2024-2029,” sebut mantan Wakil Bupati Malra ini disambut aplaus seluruh peserta Musda.
Sementara rekomendasi poin pertama, mengusulkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai calon Presiden RI periode 2024-2029. Kemudian poin, ketiga, mengusulkan Ketua DPD Golkar Kota Ambon, Richard Louhenapessy sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Maluku periode 2020-2025. Kemudian poin lainnya, mengusulkan Ramly Ibrahim Umasugi untuk ditetapkan sebagai Ketua DPD Partai Golkar Maluku periode 2020-2025.
Baca Juga: RU tanpa LawanUsai membacakan, rekomendasi tersebut diserahkan kepada pimpinan Musda X Partai Golkar yang diketuai Wakil Sekjen Derek Loupatty (unsur DPP) didampingi Lessy Siahay selaku Sekretaris (unsur DPD I) didampingi anggota Frans Purimahua dan Zainudin Booy (unsur DPD II) serta Ismed Layn (unsur organisasi sayap).
Wagub Digoda
Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno digoda agar kembali ke Partai Golkar.
Godaan itu disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Azis Syamsuddin saat membuka Musda ke-10 DPD Partai Golkar Maluku, di The Natsepa, Sabtu (7/3) siang.
Godaan Azis itu menanggapi kicauan Barnabas Orno, bahwa sebelumnya ia juga kader Golkar, pernah menjadi jurkam Golkar dan terjun langsung memenangkan beringin di beberapa kecamatan yang kini masuk wilayah MBD, seperti Leti, Moa, Lakor dan sebagainya.
Dalam kesempatan itu, Abas Orno, sapaannya juga mengungkap liku-liku yang ia tempuh untuk mendapatkan rekomendasi Partai Golkar di Pilkada MBD. Hanya tidak mendapat rekomendasi tersebut.
Mengawali sambutannya, Azis Syamsuddin terlebih dahulu menyampaikan klarifikasi soal isu penundaan Musda ke-10. DPP bukannya menunda, tapi baru putuskan musda tanggal 7 Maret.
“Bahwa dinamika yang berkembang itulah Partai Golkar. Yang namanya akar Golkar sampai ke perut bumi, berliku-liku. Golkar ini berliku-liku. Tapi akhirnya tetap musyawarah mufakat yang utama,” kata Azis Syamsudin.
Azis lalu menyebut Barnabas Orno yang meminta cukup dipanggil Abas, Aku Bukan Anak Sombong. “Aku bukan anak sombong. luar biasa,” ucap Azis.
Azis lalu menyentil lika-likunya di partai. “Kebijakan yang terbaik akan kita ikuti, karena saya menyadari, saya bisa berhadapan di hadapan bapak ibu sekalian, saya bisa menjadi wakil ketua DPRD itu karena partai Golkar,” ujar Azis.
“Walaupun untuk mencapai itu berliku-liku, tadi seperti disampaikan pak Abas. Mau jadi ketua Kosgoro tidak jadi, mau jadi ketua DPRD juga tidak jadi. Mau jadi ketua MPR tidak jadi terakhir kemarin dilantik sebagai wakil ketua DPR .Tetap kita lakukan yang terbaik,” imbuh Azis.
Makanya dalam musda ke-10 kali ini, Azis berpesan, kepada ketua yang terpilih secara aklamasi agar menampung semua kader partai Golkar.
“Supaya luka-luka yang lama sudah kering, supaya jangan dikorek-korek lagi, karena tujuan kita musda ke-10 ini untuk membesarkan partai. Bukan untuk membunuh partai. Bukan untuk membunuh kader partai. Tapi kita harus mengajak kader yang tercecer kita ajak, yang di luar kita masukan ke dalam,” tandas Azis, yang disambut koor setuju dari peserta musda.
Setelah menitip pesan tadi, Azis mengajak Abas yang pernah bernaung di Partai beringin untuk kembali ke partai tersebut
“Jadi saya menghimbau pak Abas, bila waktunya tepat bapak pikirkan, kami persilakan secara resmi kembali menjadi kader Golkar di Propinsi Maluku ini,” kata Azis.
“Saya buka pintu 24 jam dan siap menunggu telepon bapak, arahan-arahan untuk bagaimana memenangkan partai Golkar di sini,” katanya lagi.
Azis di hadapan para peserta musda, menegaskan agar empat pilkada yang akan berlangsung di Maluku dimenangkan calon yang diusung Partai Golkar. “Supaya kita bisa menang empat empatnya,” tandasnya.
Azis sempat menyinggung pula lepasnya kursi DPR RI dari Maluku dari genggaman Partai Golkar, sehingga tidak ikut beri warna di Senayan. Makanya itu, dalam pilkada Maluku, ia tidak menginginkan terjadi hal yang sama seperti dialami di kursi DPR RI .
Kata Azis, DPP menargetkan menang Pilkada 60 puluh persen dengan mengajak partai yang lain untuk berkoalisi dengan partai Golkar.
“Tapi apabila sudah tertutup, Golkar harus maju kadernya dengan peluru-peluru, cadangan-cadangan yang masih tersisa untuk merebut kemenangan di tahun 2020 ini,” ucapnya.
Apabila ada hal-hal di luar sistim dan mekanisme demokrasi, Azis secara khusus penitip pesan kepada para kader partai agar jangan pernah takut. Ia siap turun 24 jam apabila dibutuhkan.
Kepada aparatur pemerintah di daerah, baik horisontal maupun vertikal, ia juga mewanti-wanti agar kompetisi Pilkada dapat berjalan secara obyektif dan demokratis.
Di hadapan Wadir Intel Polda Maluku yang turut hadir dalam pembukaan musda, Azis juga minta supaya institusi Polri netral, insitusi TNI juga supaya netral. Kalau tidak netral, itu oknum. “Kalau tidak netral supaya lapor sama kita. Kita punya cara membuat dia supaya netral,” tandas Azis. (S-16/S-31)
Tinggalkan Balasan