AMBON, Siwalimanews – Satgas preemtif Operasi Mantap Brata  Salawaku Polda Maluku, kembali menyapa masyarakat untuk menyampaikan sosialisasi kamtibmas.

Kali ini, satgas yang tergabung dalam operasi pengamanan Pemilu 2024 ini menemui para Pedagang Kaki Lima yang beraktivitas di kawasan Kelurahan Batu Meja, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rabu (31/1).

Selain ibu-ibu PKL, satgas preemtif juga menemui sejumlah warga lainnya untuk melakukan hal serupa, yakni tukang ojek, maupun pedagang kayu yang ada di kawasan Desa Waiheru, Kecamatan Baguala.

“Hari ini tim satgas preemtif yang dikerahkan kembali menemui masyarakat untuk mengajak mereka bersama-sama polisi menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Maluku, khususnya di Kota Ambon,” ungkap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Roem  Ohoirat kepada wartawan di Mapolda Maluku, Rabu (31/1).

Selain memberikan sosialisasi secara langsung mengenai kamtibmas, tim satgas preemtif yang dikerahkan juga membagikan brosur berisi himbauan kamtibmas serta mengajak masyarakat agar dapat menghindari penyebaran berita hoax terkait isu SARA, maupun politik identitas.

Baca Juga: Unpatti Boboti Mahasiswa dengan Idiologi Pancasila Dalam Pemilu

“Warga juga diingatkan untuk tidak saling adu domba. Berbeda pilihan hendaknya disikapi dengan bijak, karena siapapun calonnya, apapun partainya, kita tetap harus menjaga situasi kamtibmas yang kondusif,” himbau Ohoirat.

Tahapan Pemilu 2024 yang sedang dijalani saat ini kata Ohoirat, telah sampai pada tahap kampanye. Masyarakat diminta melaksanakan kampanye secara tertib dan damai dengan mematuhi aturan-aturan terkait kampanye yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara.

“Masyarakat juga diingatkan agar tidak terprovokasi, hindari politik identitas, politisasi agama, dan polarisasi mayarakat,” ujarnya.

Tak hanya itu, masyarakat yang ditemui aparat secara langsung juga diingatkan untuk tidak mengkonsumsi minuman keras, karena dapat berdampak terjadinya gangguan kamtibmas serta diingatkan untuk bisa menggunakan hak pilihnya yang dijamin oleh negara secara bertanggung jawab.

“Walaupun berbeda pilihan tetapi mari tetap hidup dengan semangat persaudaraan dalam bingkai basudara manise,” pinta Ohoirat.(S-10)