AMBON, Siwalimanews – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat gempa dengan magnitudo 7,4 skala richter yang terjadi pada Selasa (14/12) pukul 10.20.23 WIB di wilayah laut Flores berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=7,4.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,59 LS dan 122,24 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 112 km arah barat laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip),” ungkap Bambang seperti yang dikutip dari www.bmkg.go.id

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III – IV MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, kemudian di Tambolaka, Waikabubak, Waingapu III MMI dimana getaran dirasakan nyata dalam rumah atau terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Baca Juga: Tiga Pimpinan DPRD Kota Dicecar 30 Pertanyaan

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut,” ucap Bambang.

Sementara hasil pemodelan menunjukkan, bahwa gempa bumi ini  berpotensi tsunami, dengan tingkat ancaman waspada di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.

Hasil monitoring Tide Gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur.

“Hingga pukul 11.40 WIB, Hasil monitoring BMKG  menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock) dengan maksimum M=5,6,” beber Bambang

Untuk itu, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.

Bagi masyarakat di wilayah utara pantai di Flores Timur Utara, Pulau Sikka, Sikka Bagian Utara dan Pulau Lembata, direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di pesisir pantai dan tepian sungai. (S-45)