Gempa 6,6 Magnitudo Guncang Laut Banda
AMBON, Siwalimanews – Gempa tektonik 6,6 magnitudo mengguncang Laut Banda, Jumat, (22/09) malam sekitar pukul 23.59.16 WIT, namun gempa tersebut tak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat gempa bumi dan tsunami BMKG Daryono menjelaskan, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,3. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,43° Lintang Selatan, 129,88° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 169 km arah Barat Laut Tanimbar, Provinsi Maluku pada kedalaman 177 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (Oblique Normal Fault),” ungkap Daryono.
Dijelaskan, gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas III-IV MMI atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, daerah Maluku Tenggara, Marsela dan Sorong dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah bahkan terasa getaran seakan akan truk berlalu, gempa ini juga dirasakan di Tepa dengan skala intensitas II MMI dimana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami,” jelasnya.
Baca Juga: Komisi III Janji Perjuangkan Penanganan Jalan Pulau Saparua ke KementerianHingga pukul 00.00 WIt, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Walaupun dmeikian BMKG merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga dihimbau agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” himbaunya.(S-06)
Tinggalkan Balasan