AMBON, Siwalimanews – Pembangunan gedung E yang diperuntukkan sebagai pusat ope­rasi, ICU dan ICCU di RS Hau­lussy terancam tidak dapat ber­operasi.

Pasalnya, gedung yang dibangun dengan DAK Kesehatan tahun 2020 sebesar 45 miliar rupiah tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan membutuhkan anggaran sebesar 9.8 miliar rupiah untuk me­rampungkan pekerjaan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifuddin kepada wartawan usai melakukan tinjauan di RS Haulussy mengata­kan, gedung pusat ope­rasi ICU dan ICCU me­mang mengalami peru­ba­han perencanaan dari awalnya yang cuma rehab, kemu­dian diperintahkan untuk dibongkar dan dibangun ulang.

“Keterlambatannya itu ada pada penyedia yang kontraknya agak lama. Seterusnya,  berjalan hingga angka 31 miliar dengan pekerjaan senilai 75 persen bangunan ini,” ungkap Rovik.

Pekerjaan tersebut lanjut Rovik, kemudian diputus kontrak dan dilanjutkan tahun 2022, namun ternyata apa yang dilihat dari sisi estetikanya bangunan ini tidak bagus.

Baca Juga: Miris! 7,8 M Diklaim, Hak Nakes Belum Dibayar

“Inikan tempat operasi, ICU, seharusnya dibikin yang bagus-bagus. Dari kwalitasnya, pintu-pintu sudah hancur dan rusak,”

Kata dia, jika Pemerintah Provinsi Maluku menambah 10 miliar lagi untuk merampungkan proyek, tetap saja bangunan ini belum bisa digunakan karena masih butuh anggaran sekitar 50 miliar untuk kebutuhan mobiler ruangan.

“Meskipun ditambah, bangunan ini tidak bisa difungsikan karena tidak ada peralatannya didalam seperti tepat tidur dan sebagainya,” beber Rovik.

Rovik menambahkan, kekurangan anggaran tersebut menunjukkan sejak awal perencanaan tidak dilakukan dengan baik artinya bangunan miliaran rupiah tersebut asal dibangun dan tidak membuat perencanaan dengan baik.

“Nanti setelah kita lihat perkembangannya jika selesai baru kita lihat bagaimana dengan peralatannya,” cetusnya. (S-20)