FTBI Upaya Jaga Eksistensi Bahasa Daerah
AMBON, Siwalimanews – Balai Bahasa Provinsi Maluku kembali menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2024, Rabu (18/12), yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Ambon.
FTBI ini merupakan upaya untuk menjaga eksistensi bahasa daerah. Pasalnya, pada tahun 2022-2024, Balai Bahasa Provinsi Maluku telah merevitalisasi dari tiga bahasa menjadi lima bahasa di lima kabupaten yaitu bahasa Kei, Yamdena, Buru. Seram dan Tarangan Barat.
“Hal tersebut tentu dilakukan dengan memperhatikan karakteristik tiap-tiap daerah yaitu daya hidup bahasanya tergolong dalam karegori mengalami kemunduran, terancam punah atau kristis sert jumlah penuturnya dan sebaran wilayah penuturnya terbatas,” ungkap Kepala Balai Bahasa Provinsi Maluku, Kity Karenisa, kepada wartawan, di Kantor Balai Bahasa Provinsi Maluku, Rabu (18/12).
Dikatakan, Balai Bahasa Provinsi Maluku menerapkan pada basis sekolah untuk implementasi revitalisasi bahasa daerah.
“Adapun total sekolah yang menjadi target revitalisasi di lima kabupaten pada tahun 2024 adalah 149 sekolah terdiri atas 89 SD dan 60 SMP,” katanya.
Baca Juga: 148 Siswa Diktukba Polda Maluku DiyudisiumKarenisa mengatakan, revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Maluku dilakukan untuk menguatkan penggunaan bahasa daerah dan sebagai cara untuk menghidupkan kembali hasrat dan minat penututr bahasa daerah untuk menggunakan bahasa daerah masing-masing.
“Balai Bahasa Provinsi Maluku telah melaksanakan FTBI tingkat kabupaten dengan memperlihatkan hasil pembelajaran ekstrakurikuler melalui tujuh mata lomba berbahasa daerah yaitu menulis dan mebaca puisi, menulis cerpen, berpidato, menyanyi, lawakan tunggal, mendongeng dan menulis surat,” rincinya.
Dijelaskan, berdasarkan data yang terakumulasi sejak tahun pertama penyelenggaraan FTBI di Provinsi Maluku hingga tahun ini, jumlah sekolah, pengajar utama, siswa dan guru terimbas adalah 371 sekolah, 836 pengajar utama, 12.368 siswa dan 1.707 guru di lima kabupaten.
“Pelaksanaan FTBI tahun 2024 akan dilaksanakan secara ekshibisi seperti pelaksanaan FTBI tahun 2023, yang akan dimeriahkan oleh penyair, komika, pendongeng dan penyanyi dari Maluku. Para peserta akan berkolaborasi dengan para peserta dari lima kabupaten menggunakan lima bahasa yait bahasa Kei, Ymdena, Buru, Seram dan Tarangan Barat,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Endang Aminudin Aziz mengatakan, di tahun 2024 ini FTBI digelar di 38 provinsi di Indonesia dan Provinsi Maluku digelar pada akhir tahun ini dan ini sesuatu yang luar biasa yang patut diapresiasi karena FTBI ini sudah diselenggarakan selama tiga tahun berturut-turut.
“Revitalisasi bahasa daerah sangat penting karena titik tolak branding Balai Bahasa dalam pelestarian bahasa daerah ada paa revitalisasi bahasa daerah dan FTBI,” ujarnya.
Dikatakan, ini bukan hanya program yang bukan hanya di satu kabupaten/kota tetapi menggema di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, yang di tahun ini mencapai 97 bahasa daerah dimana awalnya hanya 5 bahasa daerah di tahun 2021, kemudian meningkat di tahun 2022 sebanyak 39 bahasa daerah dan di tahun 2023 mencapai 23 bahasa daerah.
“Ini adalah pencapaian yang patut menjadi kebanggaan Badan Bahasa dan pemerintah daerah karena mereka sudah melakukan kewajibannya untuk menjaga dan melestarikan bahasa daerah serta kebanggaan bagi masyarakat penutur bahasa daerah karena bahasanya menjadi bagian program nasional pelestarian bahasa daerah,” cetusnya. (S-08)
Tinggalkan Balasan