AMBON, Siwalimanews – Forum Gas Papua Maluku menggelar Focus Group Discussion guna membahas pengembangan infrastruktur gas bumi untuk optimalisasi penyerapan gas bumi.

Humas SKK Migas dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Sabtu (10/6) menjelaskan, pada Januari 2023, pemerintah telah mengumumkan rencana induk jaringan transmisi dan distribusi gas bumi nasional tahun 2022-2031.

“Rencana Induk ini bertujuan untuk menjamin keberlangsungan pasokan gas bumi di Indonesia, dan mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi yang berkelanjutan,” tulis Humas SKK Migas.

Dalam keputusan ini terdapat strategi pembangunan jaringan transmisi dan distribusi gas bumi, seperti meningkatkan kapasitas jaringan, mempercepat pembangunan jaringan di daerah terpencil, dan meningkatkan efisiensi distribusi gas bumi di Indonesia.

Dalam rilis tersebut, Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Umum Forum Kapnas Erwin Suryadi mengaku, keputusan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mengembangkan sektor energi dan mempercepat pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi di Indonesia.

Baca Juga: Alkatiri Ingatkan Pemprov Selektif Tentukan Program Pembangunan

“Kuatnya komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor energi akan memperluas peluang berusaha baru. Oleh karena itu melalui Forum Kapnas kali ini kita mendorong penguatan pendidikan vokasi untuk memberdayakan masyarakat Papua dan Maluku supaya semakin terlibat dalam kegiatan hulu migas,” ujarnya.

Sekarang, menurut Erwin, beberapa operator KKKS serta perusahaan penyedia barang/jasa di Papua dan Maluku memberikan porsi lebih besar dalam penyerapan tenaga kerja lokal. Bahkan para pekerja lokal sudah masuk dalam pekerjaan teknis, yang butuh pengetahuan dan skill tinggi.

“Ini langkah maju, masyarakat Papua tidak lagi berhenti sebagai penonton. Sepanjang dua hari ke depan, kita bisa melihat best practice bagaimana perusahaan-perusahaan industri hulu migas dan penunjangnya semakin terbuka dan menyambut positif kehadiran pekerja lokal, yang kemampuannya terus meningkat,” ucap Erwin.

Kegiatan di Kota Sorong pada tahun ini menjadi istimewa, karena adanya beberapa terobosan yang dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS dalam mendidik putra-putri Papua untuk menjadi personel yang memiliki kompetensi mumpuni untuk bekerja di industri hulu migas.

“UMKM semakin berdaya saing berkat dorongan dari teman-teman KKKS seperti Petrogas yang memfasilitasi sertifikat halal. Hal yang juga sangat menarik adalah adanya inisiatif dari RH Petrogas dengan Konsorsium PT Trimitra Wahana Sukses – PT Wellindo Perigi Energi untuk melakukan uji coba EAOR (Electrical Assisted Oil Recovery) Services Scale Up Pilot dalam rangka meningkatkan produksi migas,” tutup Erwin.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar mewakili Presiden RI memberikan apresiasi dan mendukung akselerasi kegiatan industri hulu migas di tanah Papua.

Billy mengatakan bahwa sebagaimana harapan presiden hilirisasi sektor Migas harus memiliki efek berganda. Bukan saja terkait menghasilkan uang tapi juga harus berkomitmen dalam perputaran uang di daerah sehinga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Selain itu sesuai komitmen Presiden RI, berkomitmen terhadap peningkatan SDM melalui sektor pendidikan demi mencetak SDM yang berkualitas. “Presiden RI sangat mengapresiasi kegiatan kapasitas nasional oleh SKK Migas ini dan diharapkan melalui kapnas ini dapat meningkatkan efek berganda kepada kesejahteraan masyarakat,” ucap Billy. (S-06)