MASOHI, Siwalimanews – Forum Mahasiswa Masyarakat Masohi (Formasi) kembali meng­gelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Maluku Tengah, Selasa (30/1) memprotek dana sertifikasi milik ribuan guru hingga kini belum dibayar.

Puluhan mahasiswa ini menuntut Penjabat Bupati Malteng, Rakib Sahubawa bertanggung jawab atas realisasi dana sertifikasi 1.670 orang guru di Malteng sebesar Rp 31 miliar.

Tuntutan ini di­sua­rakan pendemo yang di­pimpin Akbar Hatapayo di Polres Malteng dan Kantor Pemkab Malteng, Selasa (30/1)

Dalam aksi itu mereka meminta polisi terus bekerja profesional me­ngungkap dugaan penyimpa­ngan dana sertifikasi dan tunja­ngan fungsional guru oleh Polda Maluku.

“Tentu masalah dugaan penyim­pangan dana sertifikasi guru 31 miliar di daerah ini bukang opini atau wacana kosong. Fakta dipe­riksanya penjabat Bupati Malteng bersama sejumlah pimpinan OPD di Malteng adalah bukti Kabupaten Malteng, tidak baik-baik saja,” teriak Hatapayo saat aksi berlangsung di depan Mapolres Malteng.

Baca Juga: Pencarian Nelayan SBB Nihil

Para pendemo yang berjumlah lebih dari 20 orang dengan menumpangi dua mobil pick up itu meminta, Polres Malteng tidak diam namun harus pula melakukan tugas dan fungsi untuk mengungkap masalah ini secara terang. Karennya, fakta belum dibayarnya hak ribuan guru di Malteng itu harus diusut tuntas.

“Kasus ini bukan opini, jelas ribuan guru sudah mengakui hal itu namun mereka takut bersuara. Karena kami akan mengawal kasus ini agar dapat dituntaskan. Semua pihak bahkan penjabat pun harus bertanggung jawab, sebab jelas melanggar konstitusi dengan mengalihkan dana sertifikasi untuk membayar proyek pembangunan fisik. Kami ingin harap Polres Malteng juga bergerak dan mengusut kasus ini secara terang dan menyeret siapa yang terlibat didalamnya ke pengadilan,” ujar Hatapayo.

Usai berorasi di depan gerbang Polres Malteng selama kurang lebih 1 jam, pendemo kemudian menyampaikan tuntutan sikapnya dan meyerunduk Kantor Pemkab Malteng.

Dengan pengawalan ketat aparat Polres Malteng, puluhan mahasiswa yang menamakan diri Formasi itu kembali berorasi di depan Kantor Pemkab Malteng di jalan geser nomor 4 Kelurahan Namaelo, Kecamatan Kota Masohi.

Kurang lebih dua jam pendemo bertahan dengan orasinya. Beberapa kali mereka bergantian berorasi dan meminta Penjabat Bupati Malteng Rakib Sahubawa keluar dan menerima para demonstran.

Sayangnya sampai dengan aksi selesai pukul 10.00 WIT dan pukul 11.00 WIT penjabat tidak berkenaan turun untuk menemui mereka. Bahkan sampai aksi selesai dilakukan tidak ada kejelasan apapun perihal tidak adanya penjabat Pemkab Malteng yang menemui para demonstran.

Dalam demo tersebut, pendemo menyampaikan lima tuntutan antara lain, pertama Penjabat Bupati Malteng harus bertanggung jawab atas nasib 1.670 orang guru penerima sertifikasi.

Kedua, mendesak DPRD memangil Penjabat Bupati. Ketiga, mencopot jabatan Pj Bupati Malteng. Empat, meminta Polres Malteng segera memeriksa pihak-pihak terkait dugaan penyalahgunaan dana sertifikasi guru sebesar 31 miliar rupiah.

Selain menyampaikan tuntutan sikap masa aksi menjamin akan kembali melakukan aksi serupa dengan masa yang lebih besar. Karenanya, mereka berharap Polres Malteng dapat menyam­paikan pernyataannya ke penyidik Polda Maluku untuk terus bekerja profesional dan mengungkap serta mengadili semua pihak yang terlibat didalamnya termasuk penjabat bupati.

Usai pendemo menggelar aksi demontrasi sampai dengan berita ini naik cetak belum ada pihak yang bertanggung jawab terutama dari Pemkab Malteng, menyikapi tuntutan dan aksi para demonstran itu. (S-18)