FCT Ajak Milenial Diskusi Soal Maluku Kedepan
AMBON, Siwalimamews – Bakal Calon Gunernur Maluku Febry Calvin Tetelepta mengajak kaum milenial untuk berdiskusi tentang Maluku kedepannya.
Mereka yang terlibat dalam diskusi itu berasal dari, perwakilan OKP di Maluku, jurnalis, praktisi hukum dan mahasiswa Unpatti, UKIM, Unidar dan IAIN.
Mengawali diskusi yang berlangsung disalah satu cafe di Kota Ambon, Rabu (15/) itu, FCT menuturkan beberapa poin yang menjadi hal urgent di Maluku yang akan diubahnya demi membangun Maluku ke depan lebih baik, jika terpilih sebagai Gubernur Maluku dalam kontestasi politik yang akan berlangsung November nanti.
Ia menuturkan, ekonomi Maluku memang ada kemajuan, tetapi mengalami keterlambatan untuk 5 tahun terakhir, jika bandingkan tahun-tahun sebelumnya, itu dilihat sejak tahun 2013-2017.
Kondisi pertumbuhan ekonomi Maluku dilihat sejak tahun 2023 ada pada 5,21 persen diatas nasional (5,05 persen), tetapi kemajuan itu mengalami keterlambatan dibanding kondisi sebelum covid yakni diposisi 5,41 persen, bahkan di tahun 2020 diposisi 5,39 persen. Itu arrtinya kondisi ekonomi Maluku belum sepenuhnya pulih.
Baca Juga: Empat Tahun Penjara Hakim Ganjar Pemilik 5 Paket Ganja“Dibandingkan dengan Maluku Utara itu 20,49 persen ini jauh sekali lompatannya, dan tentu itu indikatornya berbeda. Tetapi pertanyaannya adalah kenapa Maluku Utara bisa, Maluku tidak, sementara kita juga punya banyak potensi, ada gas, ikan, kandungan emas di Buru dan tembaga di Wetar dan lainnya yang mana mestinya potensi ini bisa memenuhi ekonomi kita di Maluku,” tuturnya.
Kondisi itu juga menurut FCT, membuat IPM Maluku rendah, sehingga kualitas kehidupan juga rendah. Artinya bahwa ada kesenjangan yang sangat lebar antara satu daerah dengan daerah lain, seperti di Ambon, MBD, KKT, SBT, Aru dan Bursel, lima daerah ini memiliki IPM yang cukup rendah, dan kondisi ini dibiarkan terus menerus, tidak di treatman sehingga lima daerah ini bisa keluar dari kondisi itu.
“Selain itu, kita melihat fakta pemerintahan lima tahun kemarin, 1-2 anak di Maluku masih mengalami stunting, dan itu berpengaruh terhadap masa depan Maluku tentunya, malah kita berada pada posisi 28 persen dan itu sangat tinggi. Itu asumsinya bahwa lima tahun ini upaya yang dilakukan, nihil,” tuturnya.
Padahal kata FCT, Maluku punya potensi sumber daya alam, ikan, sayur yang baik, tetapi justru anak-anak di Maluku mengalami kondisi itu. Bahkan, dirinya mengaku menemukan ada masyarakat di Aru, yang mana mereka justru menjual ikan, hanya karena mau makan me instan, dan ini ironis sebenarnya.
Kondisi ini terbalik, dan ini ada pemahaman yang salah oleh masyarakatk. Artinya bahwa ikan adalah potensi alam yang punya gizi yang baik, tetapi diabaikan.
“Jadi kalau anak-anak Maluku mengalami stunting, itu berarti salah asuh akibat minimnya pemahamam,” tandasnya.
Kemudian soal kondisi kemiskinan lanjut FCT, dimana Maluku sangat tinggi angka kemiskinannya, dan ini tantangan, padahal Maluku punya begitu banyak potensi sumber daya alam. Itu berarti, ada kesalahan dalam tata kelola sehingga Maluku belum bisa keluar dari lingkaran itu, ditambah dengan 5 daerah yang IPMnya rendah, itu identik dengan kemiskinan.
Demikian juga dengan kondisi pengangguran di Maluku, dimana jika dilihat sejak 2021-2022 per Agustus, Indonesia itu diposisi rata-rata 5,86 persen, sementara di Maluku diposisi 6,44 persen. Dengan itu Maluku berada diposisi ke 5 tertinggi di Indoneaia dan berada diatas rata-rata nasional.
Kondisi ini yang membuat banyak masyarakat, terutama anak muda di Maluku yang justru bergeser ke Maluku Utara untuk bekerja, dan ini persoalan serius yang terjadi di Maluku, sehingga pengangguran terbuka ini harus diatasi. Semuanya harus diperbaiki hari ini dan pemerintah harus menyediakan lapangan kerja di Maluku.
Kondisi inilah yang membuat dirinya tergerak untuk maju dalam kontestasi politik ini guna melakukan perubahan. Perubahan yang tidak sekedar serimonial, tetapi perubahan yang sangat substansial.
Oleh sebab itu, dalam perubahan itu, dirinya melihat bahwa Maluku harus unggul dibandingkan daerah lain di Indonesia Timur. Karena ketika Maluku berubah, bergerak maju, maka pasti masyarakat Maluku sejahtera.
“Ini yang membuat saya tergerak untuk mengangkat tema perubahan. Dalam kondisi ini maka ada 6 hal yang akan saya lakukan kedepan, yakni membangun manusia yang sehat, cerdas, produktif, bahagia berbasis keagamaan dalam bingkai ke-Maluku-an dan ini penting,” ujarnya.
Selain itu lanjut FCT, menyangkut sarana, prasarana pendidikan, untuk bagaimana dirinya membuat ruang-ruang untuk menjadikan Maluku lebih baik lagi dengan melakukan sebuah proses pembangunan infrastruktur yang masih minim. Maka itu, dalam perencanaan yang matang ini, dirinya akan membangun infrastruktur yang merata dan masif. Dalam proses ini, pemprov jangan hanya terfokus di Ambon, tetapi keseluruh Maluku.
Ada banyak masalah di Maluku, masalah listrik, transportasi antar pulau, mahalnya harga tiket, dan sebagainya, dan itu kondisi yang ironis. Maka semuanya harus dirubah, harus dibangun dengan berbagai cara untuk nantinya dielola semuanya secara baik.
Selain itu, soal ketersediaan jaringan-jaringan telekomunikasi yang di sebagian daerah pulau di Maluku, itu belum bisa dicapai. Dengan itu dirinya akan memastikan, untuk daerah-daerah terluar khususnya masih minim pembangunan dari sisi apapun, juga merasakan kehadiran negara didalamnya.
Selain itu, mengingat Maluku yang 92 persennya adalah laut, maka diperlukan, sebuah pembangunan fasilitas kesehatan terapung, khususnya untuk daerah-daerah seperti di MBD dan SBT, biar minimal mereka bisa menyelesaikan masalah kesehatan dasar dari masyarakat disana dan ini penting untuk didorong.
“Yang berikut soal sistem pemerintahan, kepemimpinan yang harus diubah. Yang terjadi hari ini bahwa orang takut dengan sebuah sistem pemerintahan dan kepemimpinan ini. Bagaimana kita mau kreatif, kalau lihat orang saja takut. Itu justru jadi momok bagi pemimpinnya. Jadi kita harus ciptakan orang-orang disekitar kita kratif. Dengan itu nanti tidak ada urusan suka, tidak suka, tidak ada urusan suku, agama disini, atau yang lainnya. Prinsipnya kalau seseorang itu mampu, maka dia akan naik,” jelasnya.(S-25)
Tinggalkan Balasan