AMBON, Siwalimanews – Komisi IV DPRD Provinsi Maluku memastikan, kondisi fasilitas dapur SMA Siwalima telah memperburuk kesehatan para siswa.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Samson Atapary kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, usai melakukan rapat kerja bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Jumat (25/11).

Menurutnya, pasca kejadian keracunan puluhan siswa sekolah ini, komisi IV telah melakukan kunjungan langsung ke lokasi untuk mencari tahu penyebab kejadian buruk yang menimpa sekolah.

Dari pantauan komisi, ternyata kondisi dapur dan tempat makan sangat tidak manusiawi, karena dipenuhi dengan kotoran tikus dan saluran yang mengeluarkan bau, sehingga berpotensi menyebabkan microba yang teringgal di makanan saat makan.

Samson menegaskan, seluruh siswa hanya makan makanan dari dalam, itu artinya diduga kuat proses penyajian makanan yang tidak higienis.

Baca Juga: Sekot: DWP Harus Tunjukan Inovasi dan Kreativitas

“Untuk mencari tahu sumber bakteri memang ruwet. Ikan tidak melek berarti proses pengelolaan makan yang tidak higienis, apalagi kotoran dan lubang tikus belum lagi got yang bau jadi kita duga sumbernya di dapur yang menyebabkan microba yang tertinggal di makanan saat makan,” beber Samson.

Menurutnya, untuk mencegah persoalan ini terjadi, maka Komisi IV DPRD Provinsi Maluku telah meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan renovasi terhadap dapur dan tempat makan agar lebih bersih dan sehat bagi siswa dan sementara dihitung agar dianggarkan dalam APBD.

Terkait dengan rencana renovasi asrama Samson mengaku, pihaknya akan mengusulkan dikerjakan dengan bantuan orang tua murid melalui komite, karena UU Sisdiknas menganut ekosistem pendidikan yang memberikan ruang bagi peranan serta orang tua murid dan masyarakat.

Apalagi, jumlah siswa di SMA Siwalima yang berasal dari keluarga mampu juga cukup banyak, maka harus dilibatkan untuk memperbaiki plafon dan kamar mandi yang rusak, karena tidak mungkin seluruh DAU dialokasikan bagi SMA Siwalima, sedangkan masih ada sekolah lain yang membutuhkan penanganan.

“Kita bilang kalau seluruh DAU di dorong kesana bagaimana dengan sekolah lain, sebab disana bukan hanya orang yang tidak mampu, tapi ada juga orang tua yang mampu sehingga harus melibatkan orang tua,” ucap Samson.

Politisi PDIP Maluku ini pun mengingatkan Dinas Pendidikan untuk lebih mempercepat pengawasan terhadap proses pendidikan di SMA unggulan ini, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.(S-20)