AMBON, Siwalimanews – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon Hary Far-Far mengaku sangat Irasional ketika Dinas Perhubungan Kota Ambon merealokasi anggaran sebesar Rp90 juta dari APBD hanya untuk pelatihan juru parkir.

Padahal pengelolaan parki­ran, dinas perhubungan telah me­neken kerja sama dengan pihak ketiga, namun anehnya ke­napa melatih jukir harus dibe­bankan ke APBD

“Pelatihan Jukir dengan relo­kasi anggaran 90 juta dari APBD sangat irasional. Kalau diinput nantinya dari APBD untuk pelatihan Jukir 90 juta oleh Dinas Perhubungan itu pelatuhan seperti apa,” tanya Far-Far ketika dikonfirmasi Siwalima, Senin (25/5).

Politisi muda dari Partai Perindo Kota Ambon mengaku, harusnya Dinas Perhubungan diperjelas kerja sama dengan pihak ketiga yakni PT Urime­seng sebagai pengelola parkir.

“Kalau memang adanya kerja sama dengan pihak ketiga ke­napa harus dibebankan oleh Pemerintah Kota Ambon. Ini keliru jadi harus jadi pertim­bangan jika 90 juta dari APBD hanya untuk pelatihan jukir,” kesalnya.

Baca Juga: Sosialisasi Vaksin Covid digelar Koramil Dobo

Sambung Far-Far karena kalau memang parkiran betul di kelola oleh pihak ketiga lalu pe­latihan harus dibebankan ke­pada APBD dengan anggaran sebesar itu dinilai kurang baik.

“Sebenarnya MoU-nya dari Dinas Perhubungan dan pihak Ke tiga seperti apa,  kenapa biaya pelatihan harus dibebankan kepada APBD harusnya di dalam MoU sudah diatur. Jika sudah diserahkan kepada pihak ketiga sebagai pemenang tender harus jadi domainya pihak ketiga bukan membekankan APBD,” pungkasya.

Dishub Buang Anggaran

Sebelunya diberitakan, guna melatih juru parkir (jukir), Dinas Perhubungan Kota Ambon harus mengelontorkan anggaran Rp. 90 juta dari ABPD untuk ditempatkan di seluruh ruas jalan protokol.

“Kita sementara mengalokasikan anggaran untuk pelatihan jukir, kurang lebih 90 juta,” kata Plt Kadishub Kota Ambon, Robby Sapulette kepada Siwalima, Minggu (23/5).

Dirinya mengungkapkan, sementara pihaknya masih menunggu penyelesaian permohonan pengalokasian tersebut, untuk merealisasikan wacana tersebut. “Nanti kan menunggu realisasi,” katanya.

Diuakui minggu ini penaikan tarif parkir telah diberlakukan, maka sambil menunggu proses tersebut direalisasikan, para ju “Tetapi dia (jukir) tetap jalan,” tandas Sapulette.

Lanjutnya, pihaknya juga telah memberikan pelatihan sementara pada jukir yang beroperasi pada zona strategis yakni seperti di jalan AY Patty, Said Perintah, Diponegoro, AM Sangaji, dan jalan Sam Ratulangi.

“Untuk lima zona strategis, kita sudah bikin pelatihan berkaitan de­ngan cara berkaitan dengan penggu­naan teknologi pada progresif parkir, kemudian kita juga sudah berikan arahan kepada mereka berkaitan dengan mekanisme pelaksanaan perparkiran,” bebernya. Sementara untuk zona bebas lainnya, dirinya mengungkapkan pihaknya akan terus benahi agar mereka tetap dapat melaksanakan pola layanan masya­rakat yang baik. (S-52)