AMBON, Siwalimanews – Fakultas Pertanian gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah guna menarik minat siswa masuk ke Universitas Pattimura.

Salah satu program studi andalan pada Fakultas Pertanian yakni Agribisnis. Semula prodi ini bernama Sosial Ekonomi Pertanian, kemudian berubah menjadi Agribisnis pada 2007 di bawah Jurusan Budidaya Pertanian.

Ketua Prodi Agribisnis, Maise Trixie Flori Tuhumury, kepada wartawan mengaku program ini mengalami perkembangan signifikan sejak awal berdiri.

Dalam mewujudkan visinya, prodi Agribisnis memiliki sejumlah misi strategis, antara lain meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat penelitian dan publikasi ilmiah di jurnal internasional.

Selain itu juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Baca Juga: Adam: Prodi penyluh Pertanian Sudah Cetak 46 Lulusan

“Kita berkomitmen mengha­silkan lulusan berkarakter, mandiri, serta mampu memecahkan permasalahan agribisnis yang berkelanjutan, terangnya kepada wartawan di Fakultas Pertanian, Rabu (12/2).

Saat ini, menurutnya prodi ini sudah memiliki 16 tenaga pengajar, terdiri dari satu guru besar, lima doktor dan 11 magister dengan beberapa di antaranya tengah menempuh studi lanjut ke jenjang S3.

Guna meningkatkan pengalaman mahasiswa, prodi ini telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, PT Nusa Indah, Badan Pengelola Pajak Kota Ambon, serta Dinas Pertanian baik di tingkat kota maupun provinsi.

“Selain itu, kerja sama internasional telah dilakukan dengan Kagoshima University di Jepang dan Australian National University (ANU), termasuk penelitian bersama yang akan dimulai pada 2025,” katanya.

Dalam implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), lanjutnya, mahasiswa diberikan kesempatan belajar di luar program studi melalui magang, Kuliah Kerja Nyata Tematik (KTM), dan pertukaran mahasiswa.

“Sejak 2021, mahasiswa Agribisnis Unpatti telah berpartisipasi dalam program pertukaran di Universitas Widarta (Pasuruan), Universitas Jember, serta Universitas Hasanuddin,” terangnya.

Dia menambahkan, keunggulan prodi ini terletak pada kurikulum yang mencakup seluruh rantai bisnis pertanian, mulai dari produksi hingga pemasaran.

Untuk menarik minat calon mahasiswa, prodi Agribisnis aktif melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Tual, Kota Ambon, serta Seram Bagian Barat. “Kami mengajak para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi untuk bergabung dengan Prodi Agribisnis. Dengan peluang kerja yang luas dan keterampilan yang diperoleh, masa depan cerah menanti para lulusan,” ujarnya. (S-25)