AMBON, Siwalimanews – Setelah melalui proses pembangu­nan selama 230 hari, terhitung sejak bulan Juni 2019 lalu, kini Fakultas Eko­nomi dan Bisnis Universitas Patti­mura (Unpatti) memiliki gedung kampus yang representatif.

Proyek ini telah menghabiskan ang­garan sebesar Rp 61.752.000.000 se­suai kontrak yang ditandatangani oleh PT Bhineka Konstruksi.

“Sejak kami menandatangani kon­trak dengan anggarannya sebesar Rp 61.752. 000.000, langsung kami mela­ku­kan proses pembangunan selama 230 hari,” ungkap Direktur Utama PT Bhineka Konstruksi, Jafar Pelu, kepada Siwalima, melalui telepon selulernya, Rabu (11/3).

Dijelaskan, ada dua gedung yang dibangun dengan kontruksinya masing-masing tiga lantai untuk ruangan kuliah dan laboratorium.

“Alhamdulilah, kami bisa menyele­saikan proyek ini sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan semoga gedung ini bisa dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya,” ujarnya.

Baca Juga: 391 Siswa SMA/SMK Di Maluku Siap Ikuti UNBK

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpatti, Dr Erly Leiwakabessy, M.Si me­ngatakan, pembangunan gedung baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpatti me­rupakan proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dari Kementerian Keua­ngan dan ada tiga hal yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan SBSN ini yakni tepat waktu, berkualitas dan fungsional.

“Yang dimaksudkan dengan tepat waktu itu, pembangunannya tidak boleh lebih dari satu tahun dan karena baru dikerjakan sejak bulan Juni 2019 dan ternyata belum setahun, proyek ini sudah selesai dilaksanakan. Sementara yang disebut berkualitas, dimana sudah teruji saat gempa 26 September lalu tidak ada yang rusak ataupun retak sedangkan fungsional artinya setelah dibangun maka harus segera ditempati,” ungkap Leiwa­kabessy, kepada wartawan, di ruang kerjanya, Rabu (11/3).

Dijelaskan, setelah diresmikan hari ini Kamis (12/3), akan dilakukan kuliah umum dan Jumat (13/3) semua jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini melakukan kuliah perdana disana baik itu Jurusan Ekonomi Pembangunan, yang mana  kuliah perdana oleh Dr Teddy Leasiwal, kemudian Jurusan Manajemen oleh Dr Asnawi dan Jurusan Akuntasi oleh Dr Paulus Usmany.

“Jadi semua jurusan itu akan mem­fungsikan semua ruang jurusan yang ada di gedung baru ini tetapi saat proses peresmian yang akan dilakukan oleh Direktur Sarana dan Prasarana Kemen­terian Pendidikan dan Kebudayaan, M. Sofian Effendi akan juga dilakukan kuliah umum oleh beliau,” ujarnya.

Leiwakabessy mengaku bangga dengan gedung yang baru ini karena penantian Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini sudah cukup lama untuk memiliki gedung sendiri, karena ada beberapa fakultas yang telah memiliki gedung sendiri dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengucapkan terima kasih karena selama 55 tahun Fakultas Ekonomi dan Bisnis telah menempati gedung-gedung yang adalah aset universitas namun diklaim milik fakultas tertentu.

“Setelah gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini dibangun dengan waktu yang tepat dan kualitasnya yang luar biasa dan fungsional pada waktunya itu, kami bangga karena konstriksi gedungnya mengusung Pola Ilmiah Pokok Unpatti yakni Bina Mulia Kelautan dimana Bina Mulia Kelautan ini bukan saja menjadi slogan semata tetapi karena Pola Ilmiah Pokok ini sesuai dengan visi dan misi kami. Dan terlihat pada gedungnya ini berciri kepulauan dan ciri kelautan serta ciri kemaritiman dan konsep itu diusung oleh gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang baru, bentuknya sudah kelihatan seperti kapal yang mengarungi samudra raya atau pesawat yang sementara mendarat,” cetusnya.

Sebenarnya, lanujut Leiwakabessy, gedung yang repsenttaif itu bukan saja untuk perkuliahan dan laboratorium tetapi juga gedung A untuk Dekan dan Senat (Dekanat), gedung D untuk perkantoran, gedung E untuk aktivitas mahasiswa dan alumni (DPMF, AMJ dan sebagainya), serta gedung-gedung lain­nya untuk pujasera, kantin, pos satpam, koperasi, Menwa dan sebagainya.

“Gedung baru ini dengan konstruksi tiga lantai akan diper­untukan untuk ruang kuliah dan lab, dimana gedung yang dibangun itu gedung B dan C sementara ran­cangan proposal untuk pemba­ngu­nan gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu dirancang ada tujuh gedung,” katanya.

Dirinya berharap, kedepan ada lima gedung lainnya yang akan dibangun karena gedung yang representatif untuk sebuah fakultas itu harus memiliki tujuh gedung.

Sementara Ketua Panitia Peresmian, Dina Tonia Matruty mengatakan, pem­bangunan gedung ini merupakan kebu­tuhan urgen karena animo masyarakat untuk masuk ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpatti ini sangat tinggi hanya kapasitas ruangan  sangat terbatas sehingga memang menjadi kebutuhan bagi fakultas ini untuk memiliki ruangan yang lebih banyak, selain itu fasilitas ruang untuk maha­siswa juga terbatas.

“Sebenarnya  sudah 55 tahun, 3 bulan ini baru kita memiliki gedung yang re­presentatif dan puji Tuhan dengan adanya gedung ini diha­rapkan akan memenuhi tata ruang bagi mahasiswa dalam proses perkuliahan sehingga kebutuhan maha­siswa untuk masuk kefa­kultas itu tidak dibatasi lagi karena di Maluku ini Unpatti merupakan universitas negeri terbesar sehi­ngga masyarakat cenderung memilih Unpatti namun lagi-lagi kita harus membatasi kuota karena kapasitas ruangan yang terbatas,” katanya.  (S-16)