AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 391 siswa SMA dan SMK di Maluku siap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

“Ada 406 sekolah SMA dan SMK di Maluku akan menyelenggarakan UNBK. Dari jumlah tersebut 281 SMA, 113 SMK dan 14 SLB, se­mentara pada 15 sekolah SMA yang tidak dapat melakukan UNBK sehingga total SMA dan SMK yang akan melakukan UNBK berjumlah 391 sekolah,” jelas pelaksana tu­gas Kepala Dinas Pendidikan Pro­vinsi Maluku, Insun Sangadji kepa­da wartawan di Baileo Rakyat Ka­rang Panjang Ambon, Senin (9/3) usai rapat kerja dengan Komisi IV DPRD Maluku.

Ia mengakui, ada kendala dalam menyiapkan siswa SMA dan SMK melakukan UNBK, terutama terkait dengan sarana prasarana yang belum memadai misalnya, listrik dan jaringan internet.

Karena itu, lanjutnya, pihaknya melakukan koordinasi dengan instansi terkait misalnya, PLN dan Dinas Infokom sehingga semua­nya dapat di minimalisir secara perlahan-lahan.

Dikatakan, jika pada saat pelaksanaa UNBK terjadi masalah yang kemudian menghambat pro­ses UNBK tersebut, katanya, pihak PLN telah memberikan jaminan utnuk menyediakan genset pada sejumlah sekolah-sekolah.

Baca Juga: 2020, Sekolah Pelaksana UNBK Alami Peningkatan

Begitu juga jiak terjadi gangguan pada server maka pihaknya telah menyiapkan wife, sehingga proses UNBK tidak mengalami gangguan.

“Semua sudah kita tunggu saja tanggalnya, nanti kita lihat seperti apa. Yang jelas kita tidak tinggal diam kita bekerja, teman-teman di kabupaten juga sudah bekerja. Setiap hari saya mendapatkan laporan dari kabupaten setiap hari sampai jam 12 malam mereka masih telepon kita terkait kesiapan UNBK,” tutur Sangaji.

Di tempat yang sama, ketua pa­nitia pelaksana UNBK Provinsi Maluku, Sirhan Pelu menjelaskan, yang mengalami kendala ketika dila­kukan identifikasi dalam pro­ses pelaksanaan UNBK untuk SMA tersisa 9 SMA yang melakukan UN­KP (Ujian Nasinal Kertas Pensil).

“Terdapat 6 sekolah yang berada di SBB. Sehingga untuk SMA ada 15 sekolah yang paling banyak kendalanya untuk UNKP itu di SMP, ada ada sekitar 230 SMP yang melakukan UNKP dan juga ada sekolah sebanyak 31 yang belum mendaftarkan peserta ujian melalui BIO UN. Kalau SMK 100% melakukan UNBK, SMA ada 15 sekolah yang belum melakukan UNBK,” pungkas Pelu.

Terkait dengan UNBK pihaknya juga mempunyai satu POS (Prosedur Operasional Standar) ujian nasional yang didalamnya tidak hanya memuat SMA dan SMK saja, termasuk SMP, MTs, MA  dan didalamnya juga ada SMA LB.

Dalam rangka mensukseskan pe­laksanaan UNBK, panitia pe­nyelenggara UNBK Provinsi Ma­luku meminta agar dinas pendi­dikan kabupaten/kota menghilang­kan, ego satuan pendidikan.

Sementara itu wakil ketua DPRD Maluku Aziz Sangkala yang turut hadir dalam rapat kerja tersebut menyampaikan, jika nantinya pihak Komisi IV akan melakukan penga­wasan langsung pada saat UNBK baik SMA maupun SMK, bertepatan dengan agenda pengawasan yang akan dilakukan dibeberapa waktu mendatang ini. (Mg-4)