Ekspor Maluku Turun 74,11 Persen
AMBON, Siwalimanews – Badan Pusat Statistik memastikan ekspor Maluku pada bulan Januari 2023 hanya sebesar US$ 5,98 juta atau turun 74,11 persen dibanding Desember 2022.
Maluku yang kaya akan sumber alam itu teryata lebih banyak mengimpor di bulan Januari 2023 sebesar US$ 18,35 juta atau naik sekitar 7.614,52 persen dibanding Desember 2022.
“Ekspor Maluku bulan Januari 2023 sebesar US$ 5,98 juta itu berasal dari komoditas non migas,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku Asep Riyadi dalam rilis yang diterima Siwalima kemarin.
Ia mengaku kalau Maluku di bulan Januari 2023 lebih banyak mengimpor sebesar US$ 18,35 juta atau naik sekitar 7.614,52 persen dibanding Desember 2022.
“Yang diekspor itu komoditas non migas dari kelompok ikan dan udang,” kata Riyadi.
Baca Juga: Tekan Kemiskinan, Pemprov Harus Perbanyak InvestorMenurutnya ikan yang diekspor yakni tuna fresh, tuna whole, frozen yellowfin tuna loin, ikan kerapu, ikan kakatua, ikan rajabau, kepiting bakau, dan udang vannamei.
Sedangkan sejumlah negara yang menerima ekspor dari maluku pada Januari 2023 yakni senilai US$ 5,96 juta yaitu ke Hongkong (US$ 0,29 juta), Jepang (US$ 0,16 juta),
“Ekspor terbesar menuju Tiongkok senilai US$ 5,51 juta,” ujarnya.
Namun disisi lain ekspor ke Tiongkok mengalami penurunan nilai ekspor sekitar 1,83 persen dibandingkan Desember 2022. Sedangkan ekspor Maluku juga merambah ke negara luar kawasan Asia yaitu ke Australia sebesar US$ 0,01 ribu.
“Negara tujuan ekspor di Januari 2023 didominasi oleh Tiongkok dengan andil sebesar 92,27 persen dari total ekspor Maluku.
Sementara untuk nilai Cost Insurance Freight impor Maluku bulan Januari 2023 sebesar US$ 18,35 juta atau naik sekitar 7.614,52 persen jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Desember 2022 (US$ 0,24 juta).
“Impor bulan Januari 2023 berasal dari sektor migas dan nonmigas,” ungkapnya.
Ia menjelaskan nilai impor Maluku pada Januari 2023 turun sekitar 9,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 (US$ 20,21 juta).
Lanjutnya komoditas yang diimpor pada Januari 2023 adalah komoditi migas berupa bahan bakar mineral, dan komoditas nonmigas yang diimpor berupa pita perekat plastik, kemasan plastik, kertas/karton, pelindung sirkuit listrik, panel pengontrol/ pendistribusi listrik.
Pada bulan Januari 2023, impor Maluku berasal dari Singapura sebesar US$ 3,82 juta, Malaysia sebesar US$ 14,20 juta dan Tiongkok senilai US$ 0,33 juta atau naik sekitar 39,97 persen dibanding bulan sebelumnya.
“Impor Maluku periode ini lebih didominasi oleh negara ASEAN yakni Malaysia dengan andil sebesar 77,38 persen, selanjutnya negara Singapura sekitar 20,80 persen,” tandasnya. (S-09)
Tinggalkan Balasan