AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya memulangkan enam orang nelayan asal Nusa Tenggara Timur ke pihak keluarga.

6 nelayan asal Kabupaten Rote Ndao itu ditemukan selamat walau­pun terombang-ambing di lautan selama tiga hari akibat mesin kapal mengalami kerusakan dan cuaca buruk.

Mereka baru ditemukan selamat di perairan Pantai Jawalang, Pulau Kisar ke Desa Ilpokil, Pulau Wetar, Selasa (28/2).

Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak Minggu (26/2) akibat cuaca buruk dan gangguan mesin hingga terombang-ambing di lautan selama tiga hari.

”Hari ini diserahkan ke pihak keluarga,” kata Wakil Bupati MBD Agustinus Kilikily dalam rilis yang diterima kemarin.

Baca Juga: Dana Gempa Tahap II tak Jelas

Ia mengaku selama terombang-ambil di lautan enam nelayan hanya mengkonsumsi mie instan.

“Kita semua bersyukur karena basudara ini telah ditemukan dan dalam kondisi sehat walafiat,” ungkapnya.

Dikesempatan itu juga ia meng­ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu proses pencairan nelayan asal NTT tersebut.

“Atas nama Pemerintah Kabu­paten MBD kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak termasuk Capet KM. Bintang Bahagia 38, Herianto dan ABK yang telah bersedia bersama tim reaksi cepat (TRC) BPBD MBD melakukan proses pencarian korban,” ung­kapnya.

Ia berharap, keenam korban laka laut tersebut dapat segera kembali pulang ke kampung halaman bertemu dengan keluarga dan sanak saudara dalam keadaan selamat.

“Peristiwa hari ini semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Jika ingin melakukan pelayaran atau mancing mohon untuk memperhatikan kondisi cuaca. Apalagi cuaca akhir-akhir ini kurang menentu dan itu bisa membahayakan keselamatan,” ucapnya.

Masyarakat juga diharapkan dapat menunda perjalanannya menggunakan transportasi laut untuk sementara waktu karena kondisi cuaca laut sangat mem­bahayakan keselamatan diri sendiri.

Sementara itu, Sekretaris BPBD, Ardon Loyra, menjelaskan, infor­masi korban hilang diterima resmi dari pihak keluarga, sehingga TRC BPBD MBD kemudian mengambil langkah-langkah strategis.

“Laporan diterima pada Senin, 27 Fabruari dan saat itu kami langsung melakukan koordinasi dan meminta bantuan pihak KM. Bintang Bahagia 38 yang kebetulan lagi berlindung di Desa Moain,” ungkapnya.

Ia mengatakan, keenam korban ditemukan di perairan antar Pulau Lakor dan Pulau Wekanau Keca­matan Mdona Hyera. Korban kemudian dievakuasi di Desa Moain untuk menjalani sejumlah peme­riksaan kesehatan.

Ia berharap, para korban dapat pulang ke rumah dalam kondisi sehat dan bagi semua pihak untuk bekerja sama sehingga memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak bepergian kemana-mana, sampai ada pemberitahuan lanjutan terkait dengan kondisi gelombang laut, lebih khusus di wilayah Maluku Barat Daya.(S-09)