AMBON, Siwalimanews – Provinsi Maluku mencatat rekor baru dengan total kasus konfirmasi positif mencapai 3000an kasus.

Berdasarkan data per 21 Maret-5 Oktober hari ini, jumlah kasus positif di Maluku telah mencapai 3062 kasus, setelah terdapat 22 kasus baru hari ini, sementara pasien dalam perawatan saat ini 1103 pasien, dengan angka kesembuhan 1.918 pasien, dan 41 pasien meninggal dunia.

Dalam 6 bulan penanganan Covid-19 di Maluku, terjadi peningkatan pasien positif yang cukup signifikan sejak bulan Agustus hingga September. Tercatat pula diawal bulan Oktober terjadi lonjakan kasus yang cukup signifikan yakni 238 kasus dalam 5 hari pertama di bulan ini.

Terjadinya lonjakan kasus yang cukup signifikan ini kemungkinan dikarenakan adanya tes swab massal yang dilakukan di sejumlah perkantoran di Kota Ambon, maupun di Buru.

“Untuk hari ini, terdapat penambahan 22 kasus baru yang terdiri dari Kota Ambon 20 kasus, 1 kasus dari Kabupaten Maluku Tengah dan 1 kasus dari Kabupaten

Baca Juga: Kembali ke Zona Merah, Gustu Salahkan Masyarakat

Seram Bagian Barat,” ungkap Ketua Harian Satgas Covid-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Senin (5/10).

Adapun mereka yang baru terpapar Covid asal Kota Ambon yakni, LA (46) laki-laki, RTW (36) perempuan, AS (32) perempuan, JT (50) laki-laki, N (51) perempuan, IS (43) laki-laki, MAE (30) perempuan, BG (34) laki-laki, H (23) laki-laki, AHK (44) laki-laki.

Selanjutnya, H (26) laki-laki, AM (31) laki-laki, NS (28) laki-laki, A (36) laki-laki, IK (25) laki-laki, M (33) laki-laki, MS (21) laki-laki, RS (35) laki-laki, dan YFA (23) laki-laki serta AB (28) laki-laki.

Sementara 1 pasien baru asal SBB yakni  EPK (18) perempuan dan 1 pasien asal Malteng SM (51) perempuan.

“Untuk hari ini, tidak ada pasien yang dinyatakan sembuh,” ucap Kasrul.

Sedangkan 1103 pasien dalam perawatan saat ini terdapat di delapan kabupaten/kota di Maluku dengan rincian, Kota Ambon 980 pasien, Malteng 55 pasien, Buru 34 pasien, Malra 10 pasien, Kota Tual 9 pasien, SBB 8 pasien, Aru 5 pasien dan SBT 2 pasien.

Satgas dan Pmeprov Maluku akan terus meningkatkan test, trace, treatment, sebab pandemi ini hanya dapat diatasi dengan masif tes, masif pelacakan kontak erat, serta isolasi yang terpantau.

“Kepada masyarakat juga kami himbau agar terus disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kontak dekat serta kerumunan orang,” himbau Kasrul.

Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun dari thebonza.com (platform big data yang menganalisa penyebaran Covid-19 di Indonesia), Provinsi Maluku berada pada urutan kedua tertinggi angka RT (reproduksi efektif) yakni 1,22, sementara RT rekomendasi WHO berada dibawah 1, hal ini menunjukkan penyebaran Covid-19 di Maluku masih sangat tinggi. (S-39)