AMBON, Siwalimanews – Aksi penembakan misterius kembali terjadi di Hutan Hulalui, Kecamatan Pulau Haruku, Kabu­paten Maluku Tengah, Selasa (15/2). Akibatnya dua warga YN (53) dan MT (27) tertembak.

Korban YN tewas terkena timah panas, sedangkan MT meng­alami luka-luka.

Informasi yang dihimpun Si­walima,  baku tembak antar warga ini diduga terjadi di hutan yang merupakan perbatasan antara Negeri Hulaliu dan Negeri Aboru.

Akibat kejadian tersebut, satu orang dikabarkan tewas dan satu lainnya mengalami luka akibat terkena peluru tajam.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Roem Ohoirat yang dikonfirmasi wartawam di Polda Maluku, Selasa (15/2) membenarkan adanya bunyi tembakan di hutan Hulaliu.

Namun dirinya belum dapat memastikan peristiwa tersebut, apakah penyerangan antar dua kelompok warga ataukah bukan.

Ohoirat mengakui, sebelumnya ada terjadi kesalahpahaman antara warga Hulalui dan Aboru tetapi secara terbuka tidak ada saling  serang.

“Memang sangat disayangkan ada bunyi tembakan dari hutan, kalau disebut penyerangan antar warga tidak terlihat ada saling menyerang, memang jauh-jauh hari sebelumnya sempat ada kesalahapahaman antara warga Hulaliu dan Aboru, tapi secara terbuka saling serang tidak ada,” jelas Kabid.

Walaupun demikian juru bicara Polda Maluku ini, Kabid juga tak menapik dalam insiden ini terdapat korban jiwa yang jatuh akibat terkena peluru tajam.

“Korban ada dua orang yakni YN (53) yang merupakan korban meninggal dunia dan NT (27) korban luka,” ungkap Kabid sembari menambahkan pengamanan telah dilakukan.

Ia meminta, warga untuk menahan diri dan tidak terprovokas, serta menyerahkan seluruhnya kepada pihak keamanan.

“Pengaman sudah dilakukan, anggota sementara bekerja, namun masyarakat masih mengambil jalan sendiri, himbauan sudah kita lakukan, kalau kesadaran masyarakat sendiri tidak ada, maka sangat susah,” ujarnya.

Pertebal Pasukan

Situasi mencekam yang terjadi di Kecamatan Pulau Haruku, pasca penembakan misteris serta baku tembak antar warga yang terjadi di Hutan Negeri Hulaliu, Selasa (15/2) pagi tadi, membuat Polda Maluku harus melakukan pengamanan ekstra ketat dengan kembali melakukan penebalan pasukan di Pulau Haruku.

Setelah sebelumnya menepatkan lebih dari 1 kompi aparat gabungan atau lebih dari 100 personel. Kini Polda Maluku kembali mengirim dua peleton personel untuk mengamankan dan mengantisipasi ganguan Kamtibmas di Pulau tersebut.

“Kemarin 1 kompi, ada juga dari TNI, saat ini 1 regu dan 2 platon Brimob dari Masohi dalam perjalanan,” ungkap Kabid

Selain pertebal pasukan di area perbatasan antara Negeri di Pulau Haruku, Direktorat Polairud juga dikerahkan untuk melakukan patroli di area Perairan Pulau Haruku.

“Polairud juga diturunkan dan saat ini terus melakukan Patroli di kawasan laut di Pulau Haruku,” ucapnya.

Ia mengaku, situasi terkini pasca baku tembak, pihak kepolisian sementara berkoordinasi dengan para tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Ditanya soal masih beredarnya senjata api di masyarakat, Ohoirat menegaskan, pihak kepolisian sudah berkali-kali menghimbau serta melakukan sweeping. Namun kurangnya kesadaran warga, membuat senpi masih disimpan dan dimiliki warga.

“Dari dulu kita sudah sweeping maupun himbau, tapi tidak ada kesadaran masyarakat ya susah. Kami berharap peran serta masyarakat karena selama senpi masih dipegang masyarakat, maka kamtibmas susah dijaga,” cetusnya. (S-10)