Dua Warga Ditemukan Tewas di Tempat Berbeda
AMBON, Siwalimanews – Dua warga ditemukan tewas di tempat berbeda. Keduanya adalah warga Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah dan warga Negeri Hatalai, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon
Warga Negeri Waai, digegerkan dengan penemuan sesosok wanita di kali Ariamang, dengan kondisi setengah telanjang, Sabtu (10/11).
Korban bernama HiIda Sapulette (37) saat ditemukan dengan posisi tengkurap di dalam air, dan kondisi setengah telanjang, dan kepala mengeluarkan darah.
Kapolsek Salahutu Iptu Djafar Lessy yang dikonfimasi Siwalima, Minggu (11/10) membenarkan ada temuan satu warga dalam kondisi meninggal dunia.
Djafar menjelaskan, dari keterangan saksi yang juga tetangga korban, Helena Tumoria (37), mengatakan awalnya saksi bersama anaknya hendak pergi ke kali Ariamang.
Baca Juga: Eks Sekda Buru Diduga Palsukan Beberapa Transaksi“Jadi saksi Helena itu bersama anaknya menuju ke kali (TKP). Ketika sampai disana, ia menemukan korban sudah tidak bernyawa dengan posisi tengkurap di dalam air, celana sudah terlucuti sampai di kaki, baju terangkat sampai didada,” ujar Djafar.
Dikatakan, saksi bersama anaknya mengira, korban itu hanya pingsan di dalam air. Mereka juga mencoba mendekati dan membalik badan korban dan mengangkat ke pingir kali.
Setelah korban sudah dipindahkan dipingir kali, tepatnya diatas batu ternyata korban sudah tidak bernyawa.
“Mereka mengira, korban pingsan. Korban dibawa ke pingir kali dan diletakan diatas batu ternyata korban sudah tidak bernyawa. Saksi berlari ke pemukiman warga untuk melaporkan kejadian dan meminta pertolongan,” kata Djafar.
Sementara dari keterangan saksi lainnya yang adalah suami korban, Beny Rumaleiselang (38) mengatakan, sebelum kejadian, sekitar pukul 08.00 WIT korban meminta ijin untuk mencuci di Kali Ariaman.
“Korban sempat pamit ke suaminya untuk pergi mencuci di TKP. Dan suaminya menjawab iya ose pi bacuci jua barang beta mau pi bapacul kuning kasbi jadi seng bisa bantu ose, kemudian korban menjawab seng apa-apa, beta bacuci sandiri saja barang pakaian kotor cuma sedikit,” terang Djafar menirukan perkaaan suaminya.
Suaminya baru mengetahui kalau istri tercintanya telah meninggal setelah diberitahukan warga sekitar pukul 17.15 WIT.
“Warga bilang tolong turun ke air dulu, liat maitua su meninggal, mendengar kabar tersebut saksi berlari ke Kali Ariamang dan melihat kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi,” terangnya.
Atas kejadian ini, sekitar pukul 17.15 WIT, Bhabinkamtibmas Negeri Waai Bripka R. Ririhatuela bersama beberapa warga menuju ke TKP dan mengamankan lokasi kejadian.
Ia mengaku turun ke TKP sekitar pukul 18.00 WIT bersama dengan Wakapolsek Salahutu Ipda H. Sapulette dan KBO Reskrim Polresta Pulau Ambon & Pp Lease IPDA I. Tahapary bersama Personil mengumpulkan bahan keterangan di lapangan.
“Korban kemudian di masukan ke dalam kantong jenazah Kemudian dibantu warga setempat mengangkat korban menuju ke Mobil Patroli Polsek Salahutu dan bersama sama dengan Tim Unit Identifikasi membawa korban menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Ambon sekitar pukul 18.54 WIT,” tandasnya.
Atas kejadian ini, tambahnya, belum dipastikan korban meninggal karena apa, dan polisi masih melakukan penyelidikan.
“Memang ditemukan luka di kepala korban yang mengeluarkan banyak darah sehingga dimungkinkan membuat korban meninggal dunia,” tandasnya.
Warga Leitimur Tewas
Sementara Minggu (11/10), warga Hatalai, Kecamatan Leitimur menemukan satu warganya meninggal dunia.
Korban atas nama Dedy Desi de Lima alias Dedi (40) itu ditemukan dalam kondisi telah membusuk dengan posisi badan terlentang ditanah, menggunakan kaos warna hitam, celana pendek warna biru, tanpa alas kaki di Negeri Hatalai sekitar pukul 00.15 WIT.
Menurut keterangan saksi Indra Patiruhu (20), sebelumnya pada Kamis pukul 14.00 WIT, saksi sempat bertemu dengan almarhum tepatnya di depan rumah almarhum saat pergi ke hutan/kebunnya.
Dan pada Sabtu sekitar pukul 19.00 WIT saksi dipanggil oleh pamannya Simon de Fretes dan memintanya pergi mencari almarhum ke hutan (kebunnya), mengingat telah berulang kali dihubungi lewat HP namun tidak dijawab.
Sekitar pukul 19.45 WIT, saksi bersama dua rekanya yakni Glen de Lima dan Jefri Muskita pergi ke hutan untuk mencari almarhum.
Dalam perjalanan menuju lokasi kebun almarhum tepatnya kawasan Pang petuanan Hutan Hatalai, Glen Delima menemukan tas milik almarhum.
Setelah menemukan tas almarhum saksi dan rekan-rekannya mencium bau busuk namun karena kondisi sekitar TKP jalannya menurun dan terjal sehingga saksi dan rekan-rekannya tidak lagi melanjutkan pencarian.
“Kami kembali dan langsung menghubungi keluarga almarhum dan memberitahukan tentang penemuan tas tersebut dan tetap menunggu di lokasi penemuan tas, jelas saksi.
Mendapat kabar tersebut, keluarga korban langsung menuju ke TKP penemuan tas, kemudian langsung melakukan pencarian disekitar. Almarhum ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dan telah membusuk dengan posisi terlentang menggunakan kaos warna hitam, celana pendek levis warna biru tanpa alas kaki, penemuan dimaksud selanjutnya dilaporkan kepada pihak pemerintah Negeri Hatalai dan Kepolisian Polsek Leitimur Selatan.
Jasad korban sudah dievakuasi pada pukul 00.30 WIT ke rumah duka. (S-39)
Tinggalkan Balasan