Dua Orang PDP Covid-19 Ditemukan di Aru
DOBO, Siwalimanews – Dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) ditemukan di Kabupaten Kepulauan Aru. Kedua orang tersebut berasal dari Jawa dan Makassar.Ketua Tim Gugus Penanganan Pencegahan Covid-19, Mohamad Djumpa membebarkan informasi tersebut.
“Iya, benar hari ini kita sudah punya 2 pasien PDP. Mereka ini berasal dari Jawa dan Makassar dan kini keduanya sudah kita isolasi di ruang isolasi RSUD Cendrwasih Dobo,” ungkap Djumpa, kepada wartawan, usai menggelar rapat terbatas tim Gugus Covid-19, di Cafe Gospel, Rabu (25/3).
Dikatakan, dua orang ini akan terus dipantau selama empat belas hari kedepan dan apabila dalam kurun waktu tersebut, mereka sembuh maka akan dipulangkan, namun jika tidak sembuh, maka pencegahan lanjutan akan terus dilakukan.
“Dua orang ini akan kita pantau kesehatan mereka selama empat belas hari kedepan, kalau sembuh ya kita pulangkan, kalau tidak juga maka pencegahan lanjutkan akan kita lakukan,” ujarnya.
Terkait dua orang PDP, Djumpa meminta kepada warga Kabupaten Kepulauan Aru agar jangan panik, dan tetap di rumah dan jaga kesehatan, hindari kerumunan yang tidak penting serta patuh dan taat kepada anjuran pemerintah dan tokoh-tokoh agama.
Baca Juga: DPRD Maluku Desak Dinas PK Perbaiki“Saya harap masyarakat jangan panik, ikut anjuran pemerintah dan kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bantu tenaga medis kita yang bertugas agar virus Covid-19 ini cepat berlalu dari daerah yang kita cintai ini,” harapnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang di himpun Siwalima, dua orang PDP Covid-19 tersebut tadi malam (Selasa, red) tiba dengan KM Tidar, ketika proses thermal scan maupun penyemprotan disinfektan salah satunya itu mengakui sakit TBC dan langsung di bawah ke rumah sakit, sementara satu orang lagi yang merupakan menantunya lari dan menghindar dilakukan thermal scan.
Menyikapi daerah adanya dua orang PDP membuat geram masyarakat di daerah ini dan menilai Pemda Kabupaten Kepulauan Aru lambat dalam menangkal merebaknya Covid-19 di bumi mutiara ini.
“Ya, kita nilai pemda Aru gagal antisipasi merebaknya virus mematikan ini masuk di Kabupaten Kepulauan Aru,” ujar Titin, salah satu warga Kepulauan Aru kepada wartawan di Dobo.
Menurut dia, semestinya Pemda Kabupaten Kepulauan Aru tanggap dari jauh-jauh hari sebelum Covid-19 ini menular lebih luas dan menyerang masyarakat di daerah ini.
“Kenapa saya menilai Pemda gagal dan lambat, karena hingga kini alat pengaman seperti pakaian pelindung untuk tenaga medis maupun fasilitas penunjang lainnya hingga kini belum memadai. Semestinya Pemda sudah tanggap dari jauh-jauh hari, sebelum virus menyebar luas,” ujarnya.
Dirinya berharap Pemda melalui tim Gugus Pencegahan Covid-19 jangan main-main.
“Tim harus sigap dan tanggap terhadap virus mematikan ini. Itu berarti jangan dianggap sepele, karena sangat berbahaya kalau pemda dan tim acuh, maka masyarakat di daerah ini akan jadi tumbal,” cetusnya.
Dirinya berharap Pemda dan tim gugus pencegahan covid-19 harus tanggap dan sigap, agar daerah ini aman. (S-25)
Tinggalkan Balasan