Dua Kelompok Pemuda di Urimessing Terlibat Bentrok
AMBON, Siwalimanews – Dua kelompok pemuda di kawasan Kelurahan Urmessing yakni kelompok pemuda Mangga dua dan kelompok pemuda di Air Mata Cina telibat aksi saling serang menggunakan batu.
Bentrokan terjadi Minggu dini hari sekitar pukul 03.20 WIT di ruas jalan dr Latumeten, tepatnya di depan Rumah Sakit Tentara (RST) Ambon.
Bentrokan dua kelompok pemuda ini diketahui berawal dari pelemparan rumah warga Mangga Dua yang diduga dilakukan oleh kelompok pemuda dari kawasan Air Mata Cina.
Kasubbag Humas Polresta Ambon kepada wartawan Senin (29/11) menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi Nessa Patty yang merupakan warga Mangga Dua, pelemparan terjadi Minggu malam sekitar pukul 23.55 WIT.
Saat itu saksi sementara makan di rumahnya, tiba tiba mendengar bunyi lemparan batu ke arah atap rumah. Mendengar bunyi lemparan batu, saksi kemudian membangunkan suaminya yang sementara tidur untuk mengecek arah lemparan.
Baca Juga: Bupati Jadi Irup di HUT PGRIKarena bunyi lemparan terjadi berulang kali, saksi dan suaminya keluar dari dalam rumahnya. Dari luar rumah saksi melihat pelemparan berasal dari arah Gunung Lauwa Ponegoro oleh sekelompok pemuda Amaci ke arah rumah warga RT 001/03 Kel Uriemesing Mangga Dua.
“Saksi dan suami beserta warga sekitar kemudian keluar dari rumah dan menuju ke arah jalan utama untuk menghindari pelemparan batu dari arah gunung tersebut yang diduga dilakukan oleh kelompok Pemuda Amaci,” jelas Kasubbag.
Tak lama kemudian, bentrokan berpindah ke depan RST dr Latumeten, lantaran ada pembakaran tempat ojek yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK). Pembakaran tersebut lantas mengakibatkan konsentrasi massa dari kedua kelompok pemuda yang barujung aksi saling serang menggunakan batu.
“Untuk aksi pelemparan rumah warga Kapolsek Nusaniwe beserta personel SPKT Polresta Ambon, PRC Samapta, Polsek Nusaniwe dan Samapta Polda Maluku tiba di TKP dan membubarkan aksi pelemparan tersebut, namun subuhnya terjadi konsentrasi massa lagi, sehingga anggota kembali dikerahkan menempati TKP untuk menghindari bentrok susulan,” ujarnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kerugian yang ditimbulkan hanya material berupa banyaknya atap rumah warga yang rusak akibat terkena lemparan batu. Hingga kini, situasi terpantau kondusif, dan aktifitas masyarakat juga kembali berjalan normal. (S-45)
Tinggalkan Balasan