Dua Jam Nahkoda KM Dorolonda Diperiksa
NAMLEA, Siwalimanews – Nahkoda KM Dorolonda, Asep Soparya digarap selama dua jam oleh penyidik Polres Buru, Senin (1/5).
Selain nakhoda, ada beberapa awak KM Dorolonda juga ikut mendampingi. Mereka semua menuju Kantor UPP Kelas 2 Namlea guna menjalani pemeriksaan yang dijadwalkan dilakukan di sana.
Sekitar dua jam Capt Asep Soparya dkk berada di kantor tersebut. Mereka baru kembali ke atas kapal setelah selesai jalani pemeriksaan yang dilakukan tertutup.
Capt Asep Soparya, turut diperiksa Mualim I, Gendro Wahyudi, Kepala Kamar Mesin (KKM), Muhammad Ridwan dan satu lagi ABK yang mengoperasi mesin crane.
Mereka diperiksa untuk mengungkap kontainer berisi B3 yang diangkut oleh kapal milik PT PELNI itu dan salah satunya jatuh ke laut Dermaga Namlea tanggal 28 Maret lalu yang menyebabkan ribuan ikan mati keracunan.
Baca Juga: Timbun Minyak Tanah, Dua Terdakwa ini Dituntut 8 Bulan PenjaraPaur Humas Polres Pulau Buru, Aipda MYS Jamaludin dihubungi siang tadi menjelaskan, kalau ada empat kru KM Dorolonda yang diperiksa.
Selain Nakhoda, turut diperikda Mualim I, Kepala Kamar Mesin dan ABK yang mengendalikan mesin crane.
“Pada hari Senin tnggal 1 Mei 2023 pukul 09.00 wit penyidik polres buru kembali melakukan pemeriksaan awak kapal dorolonda,adapun awak kapal yg di mintai keterangan sebanyak 4 orang, “ ungkap Jamudin.
Menurut Jamudin, Nakhoda dan para awak KM Dorolonda ini diperiksa selama dua jam. Bertempat di Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Kelas 2 Namlea.
“Pemeriksaan 4 awak KM Dorolonda sudah sesuai yang dijadwalkan Sat Reskrim Polres Pulau Buru , pada tanggal 1 Mei 2023. Kemudian untuk perkembangan penyidikan akan kami sampaikan lagi, “ jelasnya.
Pada hari yang sama Kapolres Pulau Buru AKBP Nur Rahman bersama Dandim 1506 Namlea juga mantau langsung arus balik penumpang kapal KM Dorolonda yang baru tiba di pelabuhan laut Namlea setelah balik dari Bitung dan Ternate.
Penumpang turun di Dermaga Namlea tercatat sebanyak 700 orang dan penumpang naik dengan tujuan wilayah barat mencapai 600 orang.
Sebagaimana pernah diberitakan, kontainer berisi bahan campuran yang diduga terdapat Bahan Kimia Beracun (B3) untuk olahan tambang emas ilegal di Gunung Botak, jatuh ke dalam laut saat hendak diturunkan dari KM Doronda ke atas dermaga pelabuhan Namlea.
B3 tersebut diperkirakan jatuh di dermaga pelabuhan Namlea pada pukul 04.30 WIT, Selasa (28/3). Akibatnya ratusan ikan di kawasan dermaga Pelabuhan Namlea ditemukan mati mendadak.
Peristiwa ikan mati mendadak ini semakin menimbulkan kecurigaan kalau isi kontainer itu ada juga bahan kimia berbahaya, jenis asam cianida (CN) serta berbagai jenis bahan lainnya yang lazim digunakan untuk mengolah emas di kawasan Gunung Botak.
kontainer itu dengan nomor pengiriman DBL 8930326000018. Kontaner itu naik dari dermaga Makassar, Ujung Pandang dengan tujuan Namlea.
Pada manifes PT PELNI, tercatat pengirim dari Makassar atas nama Fadly dan penerimanya di Namlea juga atas nama Fadly.(S-15)
Tinggalkan Balasan