AMBON, Siwalimanews – Setelah melakukan orasi secara bergantian di tengah guyuran hujan, akhirnya massa dari kelompok Cipayung ditemui Wakil Ketua DPRD Kota Ambon, Rustam Latupono dan sejumlah anggota di ruang sidang utama, Baileo Rakyat Belakang Soya, Rabu (8/9).

Di depan para demonstran, Latupono juga menyetujui usulan dari kelompok Cipayung agar kebijakan kenaikan tarif angkot di Kota Ambon ditinjau kembali.

“Boleh saja tarif angkot dinaikan, namun kisarannya jangan lebih dari 30 persen, sehingga kenaikan tarif angkot saat ini perlu dikaji kembali,” ungkap Latupono di depan para demonstran.

Menurutnya, kebijakan yang dibuat oleh pemkot harus berimbang, antara nasib para sopir angkot dan masyarakat sebagai penumpang.

“Premium sudah dihapus jadi kita harus buat kebijakan yang memang berimbang antara para sopir angkot dan penumpang. Namun tarif yang dinaikan jangan terlalu tinggi, karena bisa menyusahkan masyarakat, apalagi ditengah situasi yang belum normal seperti ini,” tandasnya.

Baca Juga: Alami Mati Mesin, Nelayan Tual Berhasil Dievakuasi

Sementara menyangkut penolakan penghapusan BBM bersubsidi bukan kewenangan DPRD kota, namun pemerintah pusat, karena pengalihan ini merupakan kebijakan nasional yang tidak bisa diintervensi

Walaupun demikian, sebagai wakil rakyat harus meresponnya. Untuk itu DPRD siap memfasilitasi keinginan kelompok Cipayung untuk bertemu dengan pihak Pertamina dan Pemkot Ambon agar mendengar langsung penjelasan dari mereka.

“Intinya tuntutan mereka hari ini soal BBM subsidi adalah sebuah hal yang positif untuk kepentingan masyarakat, tetapi kewenangannya tidak ada pada pemkot bahkan DPRD,” tandas Latupono.

Pengalihan ini kata Latupono, pasti berimbas pada persoalan ekonomi masyarakat, apalagi dalam situasi pandemi, ditambah lagi pengalihan BBM bersubsidi premium ke pertalite.

Sementara berapa pikiran cerdas yang disampaikan massa Cipayung seperti, pengalihan premium ke pertalite namun harganya tetap premium ini yang nanti perlu juga dikoordinasikan.

“Jadi saya kira kita akan berkoordinasi dulu, kemudian diatur pertemuannya kapan dan akan kita sampaikan ke adik-adik dari Cipayung agar bisa bertemu dengan pihak Pertamina dan Pemkot Ambon,” ujarnya. (S-51)