DPRD Maluku Prihatin Kondisi Buano
Berpuluh Tahun Digenangi Air
AMBON, Siwalimanews – DPRD Provinsi Maluku prihatin dengan kondisi Negeri Buano, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), berpuluh tahun desa tersebut digenangi air dan tidak pernah surut.
“Kemarin kami sudah datang dan melihat secara langsung genangan air yang terjadi didalam Negeri Buano, dan ternyata sangat memperhatikan. Kondisi ini berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat,” jelas Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury kepada wartawan di Gedung Rakyat Karang Panjang, Ambon, Rabu (18/3) usai melakukan on the spot bersama Komisi III DPRD Maluku, Selasa (17/3).
Dikatakan, DPRD Maluku sudah melakukan pertemuan dengan Raja Negeri Buano, bersama saniri negeri, tokoh-tokoh adat dan tokoh-tokoh agama, serta tokoh-tokoh masyarakat dan telah menyepakati beberapa hal penting.
Dijelaskan, DPRD akan segera melakukan pengkajian terhadap genangan air itu, penyebabnya dimana.
Selain itu, DPRD Maluku akan segera melakukan perencanaan teknis untuk mengatasi genangan air tersebut.
Baca Juga: ASN & Sekolah LiburLanjut Wattimury, perencanaan teknis itu dilakukan setelah pengkajian dan penelitian sehingga langkah apapun yang diambil, diharapkan tepat karena dalam pengalaman dari tahun 2005 sudah dibangun drainase tapi itu pun tidak membantu. Kami sudah bersepakat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat, terarah dan terukur agar masalah yang sementara ini dihadapi di masyarakat Buano itu bisa diselesaikan, “Karena itu baik Pemerintah Provinsi melalui balai sungai atau Dinas PUPR Provinsi dan juga Pemerintah Kabupaten SBB harus duduk bersama dengan masyarakat untuk mencari solusi, apa yang bisa dipakai untuk mengatasi genangan air ini karena ini bukan satu kali terjadi ini sudah turun-temurun dan belum ada satu cara pun yang tepat untuk menyelesaikan genangan air itu,” pintanya.
Mantan ketua DPRD Kota Ambon 2 periode itu menceritakan kondisi masyarakat Buano akibat genangan air yang sudah terjadi bertahun-tahun.
“Dari segi kesehatan sangat tidak manusiawi sekali dan itu harus diambil langkah-langkah segera. Coba bayangkan saja pada titik tengah genangan air ketinggiannya mencapai sekitar dua meter, dan kalau hujan itu diatas tiga meret dapat dibayangkan seperti itu bagaimana masyarakat dapat hidup sehat,” tuturnya
Sementara itu menurut Wattimury, berdasarkan penjelasan dari kepala BPBD Kabupaten SBB akibat dari genangan air dengan ukuran yang begitu banyak membawa dampak penyakit yang begitu banyak yang terjadi disana bahkan ada yang meninggal, jelasnya
Wattimury menegaskan, apapun juga harus ada cara untuk mengatasi masalah itu agar, lingkungan yang tempati masyarakat Buano itu lingkungan yang sehat dan asri sehingga masyarakat dapat hidup dengan tenang.
Selain berdiskusi terkait dengan masalah genangan air yang terjadi, Komisi III DPRD Maluku yang didampingi oleh pimpinan DPRD juga fokus pada permasalahn air bersih yang sulit ditengah masalah di Buano.
“Kita juga membicarakan masalah air bersih untuk air minum karena mereka juga susah air sebenarnya. Kami kemarin bersepakat untuk Dinas PU Provinsi dan Balai Sungai harus mangambil langkah agar dapat menyiapkan air untuk kebutuhan masyarakat Buano,” tutur Wattimury.(Mg-4)
Tinggalkan Balasan