DPRD Kesal Dinkes Cuek Bayar Jasa Covid Nakes
AMBON, Siwalimanews – DPRD Provinsi Maluku kesal Dinas Kesehatan cuek dan terkesan masa bodoh dengan tanggungjawab untuk membayar jasa Covid-19 tahun 2020.
Kekesalan ini diungkapkan, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Melkianus Sairdekut. Ia menegaskan, Dinas Kesehatan seharusnya memperhatikan hak-hak tenaga nakes.
Kata dia, anggaran sebesar Rp 6 miliar lebih untuk membayar 131 tenaga kesehatan ini telah tersedia di rekening RSUD Izhak Umarela Tulehu.
Menurutnya, saat ini siklus anggaran telah memasuki semester pertama realisasi tahun anggaran 2022, maka tidak ada alasan bagi pihak dinkes untuk menunda-nunda pembayarannya.
“Untuk itu saya desak Dinas Kesehatan Maluku untuk segera bayar jasa Covid bagi 131 tenaga kesehatan yang melayani pasien di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM),” ujar Sairdekut kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Rabu (18/5).
Ia mengaku, 131 tenaga kesehatan ini telah menjalankan tugas dan tanggungjawab mereka dalam melayani pasien dengan mempertaruhkan keselamatan. karena itu menjadi kewajiban mutlak bagi Dinkes Maluku untuk melakukan pembayaran.
Politikus Partai Gerindra berjanji, akan berkoordinasi dengan pimpinan Komisi IV untuk segera melakukan agenda pemanggilan terhadap Kadis Kesehatan Zulkarnain, guna mendapatkan penjelasan, sekaligus memerintahkan agar pembayaran jasa Covid kepada 131 nakes ini segera dilakukan.
“DPRD baru selesai reses, nanti kita minta Komisi IV untuk panggil sang kadis guna menindaklanjuti hal ini,” janjinya.
Kecam
Sebelumnya, Komisi IV DPRD Provinsi Maluku mengecam sikap Dinas Kesehatan Maluku yang hingga saat ini belum membayar jasa Covid-19 tahun 2020 kepada 131 tenaga kesehatan yang melayani pasien covid-19 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Ruslan Hurasan mengatakan, komisi telah melakukan berbagai cara sesuai dengan mekanisme, termasuk memanggil Kepala Dinas Kesehatan Zulkarnain tetapi hingga saat ini pembayaran juga belum kunjung dilakukan.
“Komisi sudah panggil dan sudah rapat yang dipimpin langsung oleh saya sendiri, tapi sampai saat ini memang belum dibayarkan,” ungkap Hurasan kepada Siwalima di Ambon, Kamis (21/4).
Menurutnya, Dinas Kesehatan Maluku tidak memiliki hati karena hingga saat ini belum melakukan pembayaran jasa Covid-19 tahun 2020 kepada tenaga kesehatan yang telah melayani pasien Covid-19.
“Dinas kesehatan tidak punya hati karena belum melakukan pembayaran jasa covid tahun 2020 kepada nakes di RS darurat BPSDM,” tegas Hurasan.
Hurasan menegaskan, informasi terakhir yang didapatkan bahwa pembayaran jasa Covid-19 kepada 131 tenaga kesehatan terkendala, pada telaah yang sementara dilakukan oleh BPKP Provinsi tetapi sampai saat ini belum juga dikeluarkan.
Artinya, jika ada kendala administrasi dalam bentuk apapun maka Dinas Kesehatan Provinsi Maluku harus secepatnya diselesaikan bukan sebaliknya membiarkan permasalahan ini tidak diatasi dan berdampak pada keluhan tenaga kesehatan.
Karena itu, Hurasan berharap Dinas Kesehatan tetap proaktif untuk melakukan koordinasi bersama BPKP Maluku, agar mempercepat hasil telaah dan pembayaran dapat dilakukan kepada tenaga kesehatan.
Terpisah salah satu tenaga kesehatan Rovaldi Monandar menyayangkan sikap Dinas Kesehatan Provinsi Maluku yang hingga kini belum melakukan pembayaran kepada 131 tenaga kesehatan.
“Sampai saat ini kami belum mendapatkan bayaran, kami sangat kecewa,” ungkap Monandar.
Padahal kata Monandar, anggaran untuk jasa Covid-19 tahun 2020 dan 2021 telah dicairkan oleh Kementerian Kesehatan dan telah berada pada rekening rumah sakit pengampuh yakni RSUD Izhak Umarela.
Monandar berharap, Dinas Kesehatan dapat segera membayar hak-hak tenaga kesehatan yang selama ini melayani pasien covid-19 di BPSDM. (S-20)
Tinggalkan Balasan