NAMLEA, Siwalimanews – Ketua DPRD Kabupaten Buru, M Rum Soplestuny mengatakan, Kabupaten Buru baru saja melewati berbagai macam tantangan, termasuk horornya pandemi Covid-19 yang melanda secara nasional maupun global, situasi ini yang kenjadi gelombang perekonomian nasional hingga berimbas kepada daerah secara menyeluruh.

Untuk itu, tambang emas Gunung Botak merupakan suatu bingkai kehidupan bagi masyarakat di Pulau Buru.

“Oleh sebab itu, demi kepentingan masyarakat, saya pasang badan dan akan menyurati Presiden Repoblik Indonesia pak Joko Widodo dalam waktu dekat terkait tambang emas Gunung Botak di prioritaskan untuk masyarakat,” tandas Soplestuny kepada wartawan di  Kantor DPRD Buru, Senin (13/11).

Intinya kata dia, masyarakat harus tetap bekerja demi kebutuhan keluarga mereka, itu tujuan utama sehingga apa yang menjadi cita – cita bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menjawab kestabilan perekonomian masyarakat secara merata usai pandemi dapat terwujud.

Begitu banyak kasus dan persoalan yang terjadi di daerah ini setelah tambang emas Gunung Botak di tutup beberapa waktu lalu, mulai dari kasus perampokan, pembunuhan, bahkan pemerkosaan anak di bawah umur.

Baca Juga: Warga Batu Merah Minta Walikota Jadi Saksi Sumpah Adat

Hal ini yang menjadi transkrip kaca mata DPRD dan pemerintah daerah untuk terus berupaya dalam menjaga situasi keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Bupolo dalam menghadapi suasana pemilu 2024 nanti.

“Saya sampaikan ucapan terimakasih kepada Pangdam Pattimura dan Dandim Namlea Letkol Arh Agus Nur Fujianto yang telah menempatkan Pos Pam TNI di wilayah pertambangan sehingga masyarakat dapat bekerja dengan baik,” ujarnya.

Pasalnya, wilayah pertambangan merupakan daerah darurat konflik antara suku, ras dan agama, untuk itu selaku Ketua DPRD Buru dirinya berharap agar Pos TNI tetap berada di lokasi tersebut, sehingga masyarakat terus terjaga dalam kondisi aman dan terkendali untuk bisa mencari nafkah buat keluarga mereka.

Politisi Partai Golkar itu juga menambahkan, jika perusahan atau koorporasi yang ingin beroprasi di tambang emas ini tidak membawa dampak dan manfaat yang baik bagi masyarakat, sebaiknya mundur sebelum tsunami rakyat muncul dalam bentuk demonstrasi dimana-mana.

“Selaku representasi perwakilan rakyat kita tidak menginginkan hal itu terjadi, tetapi ada langkah persuasif DPRD yang akan terus berjuang untuk kepentingan orang banyak di negri yang memiliki historis Kai Wai dengan semboyan Rete Mena Bara Sehe. (S-15)