Dokumen tak Lengkap, Korupsi Irigasi Sariputih Belum Diaudit
AMBON, Siwalimanews – Kendati Kejari Maluku Tengah memastikan, akan menuntaskan kasus dugaan korupsi proyek irigasi di Desa Sariputih, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi tahun ini, namun Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan belum melakukan audit.
“Belum diaudit. Belum selesai tahun ini. Kita belum bisa terbitkan surat tugas karena kecukupan dokumen,” jelas Kepala BPKP Perwakilan Maluku Rizal Suhaeli kepada Siwalima, Senin (26/10).
Suhaeli mengungkapkan, pihaknya sementara melakukan koordinasi dengan penyidik untuk melengkapi dokumen.
“Masih koordinasi untuk melengkapi beberapa dokumen,” katanya.
Sementara itu, Kasi Pidsus Kejari Malteng Asmin Hamja memastikan, pihaknya pastikan dalam tahun ini kasus dugaan korupsi proyek irigasi di Desa Sariputih, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi tahun ini tuntas.
Baca Juga: Karutan: Tomatala Akui tak Ada Transaksi Narkoba di Rutan“Saat ini kasus tersebut sedang diaudit pihak BPKP perwakilan Maluku,” katanya.
Ia menegaskan, kasus tersebut sudah lengkap dan tinggal menunggu hasil audit perhitungan kerugian negara dari BPKP Maluku untuk selanjutnya dilimpahkan ke pengadilan.
“Jadi berkas perkara irigasi ini sudah lengkap, tinggal kita limpah saja kalau sudah ada hasil audit yang dikantongi resmi dari BPKP,” kata Asmin, Senin (26/10).
Asmin mengatakan, penyidik sudah menyusun berkas dakwaan untuk kelima tersangka.
“Kita penyidik sekaligus Jaksa Penuntut Umum. Jadi, semuanya sudah lengkap. Pokoknya tunggu saja. Kalau sudah diserahkan, maka perkara ini langsung sidang,” katanya.
Pasti Tuntas
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Kejari Malteng, Juli Isnur memastikan kasus korupsi irigasi di Desa Sariputih Kecamatan Seram Utara Timur Kobi akan dituntaskan.
Dalam penyidikan proyek bermasalah tahun 2016 senilai Rp 1.949.000.000 itu, Kejari Malteng telah menetapkan lima orang sebagai tersangka.
Mereka yang dijerat adalah kontraktor CV Surya Mas Abadi Yonas Riupassa, PPTK Ahmad Anis Litiloly, pembantu PPTK Markus Tahya, mantan Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PU Maluku Emma Elsa Samson alias Megi Samson dan Benny Liando, kontraktor pemenang tender proyek irigasi Sariputih. “Sedang berjalan, kita pastikan kasus ini tuntas,” tandas Juli Isnur saat dikonfirmasi Siwalima, Selasa (21/7) di Masohi.
Jumlah kerugian negara dalam kasus ini sementara dihitung BPKP Perwakilan Maluku. Semua dokumen untuk kepentingan audit sudah dipasok sejak bulan Mei lalu.
“Ini berproses terus, pasti akan kita tuntaskan,” ujar Isnur.
Sementara pemerhati kasus tindak pidana korupsi Rian Idris meminta, BPKP Maluku bekerja cepat menghitung jumlah kerugian negara dalam proyek irigasi Desa Sariputih.
“BPKP harus bekerja cepat. Kasus ini sudah tergolong lama ditangani, namun belum juga sampai di meja persidangan. Kami pahami kondisi yang ada sekarang, namun jangan sampai kemudian situasi yang ada dimanfaatkan untuk memperlambat penanganan kasus korupsi yang sedang ditangani Kejari Malteng,” tandas Idris.
Dia mengakui, menghitung jumlah kerugian negara dalam suatu kasus korupsi membutuhkan waktu yang cukup. Namun hal itu tidak mesti menjadi alasan untuk berlama-lama melakukan audit.
“Memang ada pembatasan perjalanan sebagai wujud dari upaya memenuhi protokol kesehatan dalam situasi Covid. Namun demikian harusnya ada solusi, minimal mempelajari dokumen dengan cepat serta mengambil waktu yang bisa disesuaikan dengan pembatasan perjalanan ke locus kegiatan untuk menilai fisik kegiatan yang proyek itu,” ujarnya. (Cr-1)
Tinggalkan Balasan