NAMLEA, Siwalimanews – Direktur RSU Namlea, dokter Helmi Khoharja diyakini berjodoh dengan PPP dan bakal disandingkan dengan Ketua DPW PPP Maluku, Aziz Hentihu di pilkada Bulan November 2024 nantinya.

“Pak dokter, mudah-mudahan kita berjodoh,”sambut Ketua Tim Penjaringan calon Wakil Bupati Buru, Abidin Kabau,  saat menerima dokter Helmi Khoharja dan tim yang datang langsung mendaftar  di Sekretariat DPC PPP Kabupaten Buru, pada Senin sore (6/5).

Ketua DPW PPP Maluku, Aziz Hentihu dipastikan maju sebagai kandidat Bupati Buru periode 2024-,2025, setelah partainya mampu menjadi pemenang pertama Pemilu dan meraih lima kursi di DPRD Buru.

Karena itu PPP hanya membuka penjaringan bagi calon wakil bupati dan dokter Helmi adalah orang pertama yang mendaftar di DPC PPP Kabupaten Buru.

Berbasa-basi sebentar menanyakan kesiapan dokter Helmi, Ketua Penjaringan lanjut bertutur dengan menyampaikan beberapa informasi penting terkait dengan posisi calon wakil bupati yang telah disurvey tahap pertama di tahun 2023 lalu.

Baca Juga: 200 CPNS Hasil Seleksi 2023 Bertugas di Kejati Maluku

Kemudian survey kedua telah berlanjut di bulan Mei, terhadap beberapa nama yang dinilai patut menjadi wakil bupati berpasangan dengan Aziz Hentihu.

Dalam survey itu juga ada beberapa nama pejabat birokrasi ikut disurvey, termasuk dokter Helmi. Karena itu, Abidin menitip pesan, agar Helmi dan timnya terus berkolaborasi di masyarakat, sehingga survey terhadap dirinya yang akan berpasangan dengan Aziz Hentihu terus melambung.

“Mudah-mudahan kita berjodoh dan pak dokter yang akan mendampingi Ketua Wilayah PPP Maluku,”ucap Abidin Kabau.

Kalimat yang senada juga disampaikan Ode Fenti, saat tampil menyampaikan sambutan pengantar mewakili Ketua DPC PPP, Dali Fahrul Syarifudin.

‘Insya Allah Tuhan Berkehendak, kami juga berkeinginan dr Helmi bisa berpasangan dengan Ketua DPW PPP Maluku,”ujar Fenti.

Sebagai partai pemenang pilegis di Kabupaten Buru, PPP tetap membuka ruang pendaftaran sebagai bakal calon wakil bupati. Tercatat ada enam orang yang mengambil formulir, termasuk dokter Helmi.

“Kita juga membuka ruang seluas-luasnya untuk membangun koalisi dengan partai lain.

Kehadiran dokter Helmi mendapat penghargaan yang setinggi – tingginya dari DPC PPP Kabupaten Buru. Kehadiran langsung dokter Helmi bersama tim adalah suatu anugrah bagi kami. Karena PPP tidak dianggap sebelah mata,” tutur Fenti.

Dokter Helmi  mengaku sangat tersentuh mendapat sambutan hangat dari DPC PPP. Bahkan ia secara khusus menanggapi ucapan akan berjodoh dengan PPP.

Kalimat itu bukan membuatnya menjadi terlena, malahan sebaiknya, terus memacuh dirinya untuk bekerja keras , sehingga bisa bersanding dengan Aziz Hentihu.

Helmi menyadari survey yang sedang dilakukan oleh PPP soal tingkat elektoral di masyarakat akan turut menentukan, sehingga ia segera mungkin mendaftar dan bekerja keras di lapangan untuk membuat simpul-simpul pemenangan.

“Jauh-jauh hari sudah kita lakukan dan sekarang masih berjalan terus. Lumayan beberapa saat terakhir ini sudah banyak dukungan kepada saya dan kita terus memoles,”kata Helmi.

Secara khusus ia mengaku bangga dengan PPP. Ia siap mewakafkan dirinya berjuang sebagai wakil bupati dengan Ketua DPW PPP sebagai bupati untuk membangun Kabupaten Buru lebih maju lagi dan sejahtera.

Ditanya koalisi partai lain yang bakal mendukungnya sebagai calon wakil bupati, Helmi dengan mantap menyebut Partai Gerindra dan PDIP.

“Saya ada melobi ke Partai Gerindra dan PDIP. Dengan koalisi tiga partai ini sudah cukup untuk memenangkan pilkada,” tutur Helmi.

Kehadiran dokter Helmi mendaftar langsung di PPP terlihat istimewa. Ia dan timnya datang dengan menggunakan sejumlah kendaraan roda empat serta mendapat pengawalan patroli polisi.

Lelaki muslim berdarah Tionghoa dan beristri seorang dokter gigi keturunan Jawa ini, disambut di depan pintu masuk oleh Pengurus DPC PPP Kabupaten Buru.

Kemudian dr Helmi dikalungi sorban berwana hijau oleh Ode Fenti.

Abdullah Ely yang ikut mendampingi, memperlihatkan berkas pendaftaran pencalonan sebagai wakil bupati dan sempat diperiksa administrasinya oleh fungsionaris PPP, Irfan Kaimudin.

Setelah dinyatakan lengkap, berkas administrasi tersebut diserahkan oleh dokter Helmi dan diterima Ketua tim Penjaringan, Abidin Kabau dan dilanjutkan dengan foto bersama.

Sementara itu, Ode Fenti kepada wartawan menambahkan, kalau dalam membangun sistim yang kuat di pemerintahan, kandidat bupati dari PPP juga membutuhkan pasangannya dari birokrasi.

Fenti lalu mencontohkan, Husni Hentihu saat  di periodr pertama membutuhkan birokrat sebagai Wabup dengan menggandeng Bakri Lumbessy.

Demikian halnya dengan Ramly Umasugi di periode pertama tetap membutuhkan birokrat dengan menggandeng Juhana Sudrajat sebagai wakil bupati.

“Jadi  dokter Helmi sangat berpeluang, apalagi beliau juga dari kalangan anak muda millenial,”ucap Fenti.(S-15)