Puji syukur saya panjatkan buat Tuhan, atas berkat dan kasihNya yang begitu besar dalam hidupKU karena saya boleh diterima dan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Departemen Keuangan Republik Indonesia, khu­susnya Direktorat Jenderal Anggaran kemudian diganti menjadi Direktorat Perbendaharaan dan ditempatkan di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku. Pada tahun 1985 saya diangkat sebagai CPNS dan diperbantukan pada Kantor Tata Usaha Anggaran (KTUA) kemudian menjadi Pegawai Negeri Sipil di KTUA selama 11 tahun, selanjutnya tahun 1996 saya dimutasikan ke Kantor Wilayah dan di bulan januari 1999 saya ditempatkan pada KPPN Ambon selama 6 tahun. Di saat inilah masa yang paling berkesan dan penuh perjuangan yaitu peristiwa tragedy kemanusiaan di Maluku, khususnya PNS yang mempunyai tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada satker sebagai mitra kerja KPPN Ambon harus mempunyai semangat Indonesia untuk terus mengabdi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam memberikan pelayanan tentu mempunyai banyak tantangan dan masalah yang dihadapi karena terdapat satker-satker tertentu yang harus mendapat perhatian yang serius terutama dalam melayani belanja pegawai yaitu gaji dan kekurangan gaji karena masih proses manual, kadang-kadang saya harus membawa daftar gaji dan daftar keku­rangan gaji ke rumah untuk dihitung dan diperbaiki agar dapat dibuat konsep SPM.

Pada waktu itu situasi dan kondisi masih belum stabil namun perjuangan pelanyanan terus berjalan, saya dalam keadaan hamil anak ke-empat harus berlari-lari ketika ada keributan dan keadaan tidak aman sehingga perlu hati-hati serta waspada untuk menjaga keselamatan dan keamanan diri maupun keluarga. Perjalanan melayani untuk tugas dan pekerjaan di KPPN Ambon terus berjalan dengan baik dan tetap semangat walaupun pada bulan Maret 2001 di kota Ambon dan sekitarnya, mengalami goncangan gempa yang sangat dashyat pada siang hari sementara kami para pegawai sedang melaksanakan tugas dan pekerjaan di kantor sehingga lari berhamburan ke luar kantor dengan gerakan spontan karena posisi gedung kantor juga tergoyang oleh gempa. Akhirnya saya harus dibawa masuk rumah sakit untuk mendapat perawatan selama dua minggu, namun saya tetap semangat dan berdoa semoga dapat bekerja kembali dengan kesehatan yang prima.

Seiring waktu terus berlalu DJPb mengalami perkem­bangan dengan segala perubahan dan kemajuan di setiap lini organisasi demi menuju kesempurnaan. Kita seluruh pegawai DJPb dituntut untuk melakukan berbagai perubahan sesuai dengan perkembangan tugas-tugas yang kita hadapi dalam melaksanakan tupoksi masing-masing. Karena perkembangan yang kita hadapi pada saat ini tidak sama dan jauh sangat berbeda dengan pada masa lampau,  hampir semua tugas dan pekerjaan sudah menggunakan system yang modern yaitu dengan system digital atau  aplikasi. Dalam hal ini saya sebagai pegawai yang sudah berusia diatas 50 tahun tentu menghadapi banyak tantangan masalah, namun harus banyak belajar dan menyesuaikan dengan segala resiko perubahan tersebut. Saya secara pribadi merasa sangat bangga dengan perubahan  dalam pemberian Tunjangan Kinerja yang jauh berbeda cukup besar dibandingkan pegawai pada Kementerian lain. Untuk itu saya harus mempunyai perilaku  dan capaian kinerja yang baik, serta tingkat disiplin dan kode etik yang tinggi dalam menjalankan tugas. Kebanggaan yang sama juga bagi saya yaitu diberikan kepercayaan oleh DJPb untuk dipromosikan sebagai pejabat eselon IV di KPPN Saumlaki pada tahun 2010. Saya bertugas di KPPN Saumlaki selama 2 (dua) tahun 5 (lima) bulan, bersama dengan kedua anak perempuan. Kedua anak harus berpindah sekolah dari Ambon ke Saumlaki, tentu membutuhkan penyesuaian.

Untuk melaksanakan tugas – tugas yang diemban oleh DJPb tentu mempunyai Visi dan Misi agar tujuan dapat tercapai. Melalui Visi dan Misi DJPb yaitu : Visi “ Menjadi Pengelola Perbendahaaraan Negaraa Yang Unggul di Tingkat Dunia”  dan Misi yang dijabarkan dalam empat misi untuk selalu mendukung kerja dari visi tersebut, yaitu; Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien, dan optimal; Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif, dan akuntabel; Mewujudkan akuntasi dan pelaporan keuangan Negara yang akuntabel, transparan, dan tepat waktu; Mengembangkan kapasitas pendukung system perbendaharaan yang andal, professional, dan modern. Adapun komitmen dari seluruh pegawai DJPb terhadap implementasi Visi dan Misi sesuai Tagline DJPb adalah ” Mengawal APBN, Indonesia Maju “ artinya APBN kita kawal sejak terjadi sebuah komitmen dalam transaksi penerimaan dan pengeluaran dengan melakukan pencatatan sampai dengan pelaporan keuangan yang dikelola oleh masing – masing kementerian/lembaga, sehingga masyarakat Indonesia dapat merasakan pembangunan di segala bidang untuk kesejahteraan Bangsa Indonesia.

Dalam  pengembangan sebuah organisasi yang kedepan akan  semakin baik, maka saya merasakan ada sesuatu nilai yang begitu berharga untuk membentuk dan menggerakkan karakter kita semua melalui Nilai-Nilai Kementerian Keuangan yang selalu bahkan wajib diimplementasikan dalam pelak­sanaan tugas kita setiap hari. Adapun Nilai – Nilai tersebut yaitu : Integritas; Profesionalisme; Sinergi; Pelayanan; Kesem­purnaan. Disamping Nilai-Nilai juga terdapat Budaya Kerja yang selalu diterapkan dalam pelaksanaan tugas setiap hari. Adapun Budaya Kerja tersebut yaitu : Satu Informasi Setiap Hari; Dua Menit Sebelum Jadwal; Tiga Salam Setiap Hari; Rencanakan, Kerjakan, Monitor dan Tindaklanjuti; Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin.

Baca Juga: Transformasi Jalur Rempah Maritim

Suatu organisasi tentu mempunyai seorang pemimpin, tentu saya sangat bangga sekali dengan pemimpin Kementerian Keuangan yaitu seorang wanita yang kuat, tangguh, pintar dan berwibawa serta tampil sebagai Menteri Wanita Terbaik Dunia. Beliau adalah wanita Indonesia yang telah berkancah dengan prestasi – prestasi terbaik di tingkat dunia. Untuk itu pemimpin Direkorat Jenderal Perbendaharaan yang dijabat oleh Bapak Andin Hadiyanto selama ini terjadi banyak perubahan dan peningkatan kinerja dan  mendapat  apresiasi dari seluruh jajaran DJPb dan kementrian keuangan. Beliau adalah seorang bapak yang penuh keakrapan, kebijakan, keramah-tamaan, dan perhatian kepada semua anak-anak di lingkungan DJPb. Adapun Capaian DJPB yang telah diperoleh yaitu : – Kantor Wilayah Terbaik Dilingkungan Kementerian Keuangan adalah Kanwil DJPb  Provinsi Yogyakarta sebagai Kanwil Terbaik Pertama  tahun 2017 dan Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Barat 2018; – TOP 35 Lomba Inovasi Layanan Publik Tahun 2016 berhasil diraih oleh DJPb dari Kementerian PAN dan RB yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI, melalui Inovasi “ Transparansi dan Realtime Data Penerimaan Negara melalui Aplikasi Monitoring Transaksi MPN G-2; – Implementasi Pengarusutamaan Gender ( PUG ) Kementerian keuangan diraih oleh Kantor Pusat DJPb sebagai peringkat pertama pada tahun 2018 dan Kanwil DJPb Provinsi Gorontalo sebagai peringkat kedua pada tahun 2019; – Kepuasan Layanan diraih oleh DJPb pada tahun 2018 dan 2019 dengan peringkat pertama di lingkungan Kementerian Keuangan; – Survei SFO oleh Setjen Kementerian Keuangan DJPb memperoleh skor tertinggi lingkup eselon I Kementerian Keuangan secara berturut-turut pada tahun 2018-2019; – Penilaian dan Evaluasi Pengelolaan Kinerja Tingkat Kementerian Keuangan pada tahun 2015 DJPb memperoleh nilai tertinggi dalam penilaian Reviu Pengelolaan Kinerja; Survei Penilaian Kesehatan Organisasi (MOFIN) tahun 2014, 2015, 2017 dan 2019 memperoleh nilai tertinggi di lingkungan Kementerian Keuangan ; dengan demikian capaian – capaian yang lain tentu masih banyak yang belum disebutkan.

Untuk itulah saya sebagai pegawai DJPb sangat bangga dengan capaian – capaian yang telah dicapai tersebut dan selalu berharap semoga ke depan lebih ditingkatkan lagi dan mendapat inovasi – inovasi terbaru yang terbaik untuk pengembangan tugas-tugas DJPb. Selamat berkarya DJPb terus maju dan tetap semangat  bersaing di tingkat Nasional maupun di tingkat dunia. (Jetty A M Saleky Penulis adalah  Pemerhati Masalah Sosial )