AMBON, Siwalimanews – Setelah diungkap media, akhir­nya KONI Maluku memperbaiki menu makan para atlet yang akan berlaga di PON XX di Papua.

Bubur Manado dan Ikan Asin yang awalnya diberikan dirubah dengan menu yang sesuai de­ngan standar ahli gizi.

Novi Sahuleka, atlet petinju Maluku kepada Siwalima  di Ambon, Senin (21/6) mengung­kapkan, KONI Maluku telah memperbaiki menu makan para atlet.

“Soal makanan yang hari-hari kemarin yang naik di koran, KONI sudah baca dan sudah perubahan sejak kemarin hingga sekarang,” ungkap Sahuleka.

Kata Sahuleka, menu makan yang saat ini diberikan kepada atlet telah sesuai dengan standar gizi, dimana sejak pagi para atlet diberikan susu dan kacang hijau yang dapat menambah stamina.

Baca Juga: Dishub Biarkan Jukir Beraktivitas Hingga Dinihari

“Gizi sudah bagus, susu, kacang hijau sarapan pagi semuanya lengkap,” ujar Sahuleka.

Dia mengakui, KONI pernah mem­berikan menu makan bubur manado dan ikan asin pada  Sabtu malam, dan karena diberikan saat atlet kecapean maka membuat atlet marah dan kecewa.

“Memang sebelumnya ada cuma satu kali saja karena atlet capek dan pas lihat makanan seperti itu kan emosi, baik tapi itu cuma satu kali malam minggu,” bebernya.

Dengan adanya perubahan yang dilakukan oleh KONI Maluku, maka dirinya bersama rekan atlet yang lain akan berlatih secara maksimal guna mengharumkan nama Ma­luku di PON XX Papua Oktober mendatang.

Bantah Kasi Atlet Bubur & Ikan Asin

KONI Maluku membantah mem­berikan para atlet yang akan berlaga di PON XX di Papua dengan bubur dan ikan asin.

Menurut Ketua KONI Maluku, Toni Pariela pihaknya tidak mungkin memberikan para atlet PON yang akan membela nama baik Maluku ini dengan menu bubur dan ikan asin.

“Mana mungkin para atlet PON yang sudah disiapkan untuk mem­bela nama baik daerah ini makan bubur dan ikan asin. Itu sama se­kali tidak benar.  Yang benar mere­ka diberikan bubur Manado,” ung­kap Pariela dalam keterangan pers­nya kepada wartawan, Sabtu (20/6).

Dikatakan, bubur Manado adalah salah satu makanan yang kaya akan sayur dan berenergi, sehingga tidak ada masalah dengan menu tetapi pada cita rasa atau selera.

“Oleh karena itu terima  kasih atas koreksinya yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi untuk kemudian mengambil keputusan, dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian,” tutur Pariela.

Kata dia, pihaknya akan tetap berkonsentrasi untuk menyedia­kan kondisi aman dan nyaman bagi para altet dalam memper­siapkan diri menuju PON, dan karena itu pihaknya meminta kerja sama yang baik terutama kalangan masyarakat untuk memberikan kritik yang konstruk­tif disertai data yang faktual.

Hal yang sama juga diungkap­kan, Ketua Satgas Pelatda KONI Maluku Yan Haumasse. Menurut­nya, tidak benar atlet diberikan makan bubur dan ikan asin.

“Kalau makan bubur yang kita pakai bubur Manado dan bubur ayam dan baru saja dalam dua bulan lebih ini bubur Manado baru diberikan sekali kepada para atlet, Bubur ayam baru dua kali dan bukan selama 3 bulan atau 4 bulan tiap hari makan bubur “katanya.

Menurutnya, para atlet pernah diberikan makan bubur Manado sepanjang Pelatda PON baru dila­kukan sekali, dan bukan setiap kali makan bubur Manado, “ jelas Hau­masse. Hal yang sama juga di­ung­kapkan oleh atlet Welmy Pariama.

“Saya tidak pernah menyam­paikan pernyataan bahwa hanya memakan bubur dan ikan asin saat Komisi IV turun langsung,” katanya. (S-50)