AMBON, Siwalimanews – Sekretaris Kota Ambon Agustinus Ririmase dituding membuat pernyataan blunder yang diucapkan di egereja tua Negeri Soya pada 1 Januari 2024 kemarin.

Dimana dalam gereja saat itu Ririmasse, mengeluarkan statement yang membuat pihak mata rumah Rehata tak senang, pasalnya di depan jemaat usai ibadah Ririmasse mengatakan bahwa, Kepala Pemerintahan Negeri Soya akan dilanjutkan oleh keturunan anak dari Raja yang baru selesai purna bakti.

Ucapan itulah yang membuat sebagian mata rumah Rehatta tak senang, dimana menurut mereka Hal ini sangat mengejutkan dan menyesatkan, mengingat proses pergantian KPN masih ada didalam tahapan mekanisme adat mata rumah parentah dan saniri negeri.

Selain itu, mereka tak senang dengan ucapan Ririmasse yang mengatakan, jika pihak lain yang bukan garis lurus mencoba untuk jadi raja akan mendapat musibah berjalan patah-patah. Hal ini juga membuat mereka menduga ada kepentingan politik dibalik semua ini.

“Saya duga apa yang disampaikan Sekretaris Kota Ambon karena beliau belum paham atau belum tahu banyak soal soa parenta rumah tau Rehatta. Bisa saja informan memberikan informasi yang keliru atau separuh,” ucap Anthon Rehatta dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (12/1).

Baca Juga: Tabrak Orang Hingga Meninggal, Pemuda Ini Dihukum 5 Tahun Penjara

Anton menegaskan, keberanian dengan mengungkapkan bahwa hanya ada satu turunan parenta tidak ada pancaran lain dalam rumah tau Rehatta bisa diduga karena pemberi informasi hanya menyampaikan informasi sesuai versinya.

“Kan bisa ada kemungkinan seperti itu, namun saya berpendapat sebaiknya masalah rumah tau Rehatta hanya diselesaikan olah rumah tau Rehatta. Jangan ada pihak lain yang ikut campur. Koordinasi kita di internal, dan akan dilanjutkan ke Saniri,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kota Ambon, Agustinus Ririmase saat dikonformasi Siwalimanews melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (12/1) membantah bahasa yang dituding kepadanya.

Menurutnya bahasa yang disampaikan yakni Masalah kepala pemerintahan Negeri Soya akan dilanjutkan oleh keturunan anak dari Raja yang baru selesai purna bakti, bukan seperti itu ucapannya.

Namun yang diucapkannya saat itu adalah, Semoga di bulan Januari ini sudah ada raja definitif di Negeri Soya. Yang akan menjadi raja adalah mereka yang ada di mata rumah parentah, yang bukan mata rumah parentah jangan, kerena Negeri ini adalah Negeri adat nanti justru bikin susah diri.

“Ini ucapan saya yang benar saat itu,” jelas Ririmasse.(S-26)