AMBON, Siwalimanews – Menanggapi sejumlah keluhan masyarakat terkait dengan kinerja juru parkir (Jukir) yang selama ini tak baik, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon jani segera berikan pembinaan.

Plt. Kadishub Kota Ambon, Robby Sapulette mengatakan, pihaknya telah memikirkan hal tersebut sebelum masyarakat mengeluhkannya.

Hal ini dikarenakan kenya­taan yang terjadi di lapangan, sesuai dengan keluhan-kelu­han yang dilontarkan oleh mas­yarakat. Satu diantaranya, tak memperhatikan kendaraan yang hendak keluar atau masuk dengan baik setelah menerima upah.

“Nah, itu memang kedapa­tan di lapangan seperti itu. Ada­nya Jukir, yang kurang perhatikan untuk mengatur bagaimana dia punya manuver untuk parkir itu,” kata Sapu­lette, kepada Siwalima, melalui telephone Seluler, Kamis (20/5).

Dirinya berjanji, pembinaan akan terus dilakukan kepada setiap jukir, yang beroperasi di kota ini, baik pada kawasan zona strategis misalnya di Jalan A. Y Patty, Jalan A. M Sangaji, Jalan Sam Ratulangi, Jalan Said Perintah, dan Jalan Dipone­goro atau pada zona bebas.

Baca Juga: Sekwan Pastikan Berikan Sanksi bagi ASN tak Berkantor

“Nanti kita akan benahi, akan benahi pekan-pelan untuk para Jukir,” janji Sapulette.

Dirinya menambahkan, pem­binaan tersebut menjadi peker­jaan rumah (PR) yang tentunya harus diselesaikan dengan benar oleh pihak pemkot mela­lui Dishub bersama dengan pihak ketiga yang menaungi para jukir.

“Iya jadi kenaikan tarif parkir itu harus sesuai dengan pem­berian jasa layanan itu kan, supaya masyarakat juga puas terkait dengan pelayanan para Jukir,” pungkas Sapulette.

Sebelumnya diberitakan, Pe­merintah Kota Ambon telah me­naikkan tarif parkir kendaraan baik roda 2,4 dan lainnya. Kenaikan tarif parkir ini menuai kecaman dari warga kota Ambon. Ada yang setuju tarif di­naikkan untuk kepentingan PAD, tapi ada yang juga tidak setuju dengan alasan ketidak professionalisme Jukir.

Andre pengemudi Pikap yang ditemui di kawasan jalan A. Y Patty Menuturkan, peme­rintah melalui dinas teknis harusnya dapat memperhatikan sikap dari para jukir. “ tidak ma­salah kalau mau harga parkir naik, tapi jukir itu musti profe­sional, jangan dapat uang lupa jarang balik belakang, tidak urus lalulintas untuk katong keluar,” ungkap Andre dengan lo­gat Ambon kental, kepada Siwalima Rabu (19/5).

Warga Gunung nona Keca­matan Nusaniwe kota Ambon ini mengungkapkan meski pada juru parkir ini merupakan pe­tugas langsung yang diberi man­dat oleh pemerintah tapi seharusnya ada koordinasi an­tara dinas teknis dengan pihak ketiga yang menaungi para jukir tersebut.

“Meski bukan dari pemerin­tah lain, tapi itu sudah meru­pakan tanggung jawab dong par pantau melalui jukir ni punya bos,” tandas Andre.

Sama halnya dengan Andre, Rony yang merupakan pengen­dara mobil juga mengungkap­kan, setiap kali parkir di A. Y Patty memang ada jukir yang tahu tugas setelah menerima upah, na­mun hampir sebagian besar terkesan tidak peduli.

“Ada juga yang perhatikan, itu macam jukir perempuan itu diper­hatikan tapi yang laki-laki kebanya­kan terima uang bajalang kasi ti­nggal,” akui Rony.

Ia meminta dinas perhubungan (Dishub) selaku dinas teknis untuk benar benar sosialisasi kenaikan tarif ini. Termasuk pembinaan ke­pada jukir yang selama ini bertugas di jalan jalan yang ada di kota Ambon.

“Tolong kalau mau ke sini naik harga parkir harus seimbang dengan pelayanan,” tegas Rony.

Tak hanya Pengendara roda em­pat tapi roda dua juga menge­luhkan hal yang sama. Mirisnya para pe­ngendara roda dua mengaku seba­gian besar jukir di Kota Ambon terima uang tapi tidak serahkan karcis parkir.

“Tidak masalah harga negatif penting diimbangi dengan pelayanan para jukir itu sudah sangat cukup, karena kalau cuma terima uang tidak perhatikan kami pengendara yang parkir, kami keluar bahaya bisa Celaka. Para jukir itu terima uang tidak berikan kami karcis jadi dalam hal ini siapa yang rugi,” keluh Angky Lakburlawal.

Ali mengendara sepeda motor juga meminta hal yang sama. Baginya Pemkot jangan tinggal diam. Jukir perlu perhatikan pelayanan. Jangan menaikkan harga parkir namun pelayanan tidak berubah. “Yang terpenting jukir perhatikan beneran saja kalau mau keluar itu saja sudah sangat cukup,” pinta Ali. (S-52)