AMBON, Siwalimanews – Gedung laboratorium terpadu pendukung Blok Masela di Universitas Pattimura Ambon diresmikan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Profesor Nizam, Senin (14/3).

Nizam pada kesmepatan itu berharap, laboratorium terpadu pendukung Blok Masela Unpatti dapat melahirkan riset dan mendukung pembangunan di Maluku. Selain itu, Unpatti sebagai perguruan tinggi negeri juga dapat menjadi tulang punggung bagi pengembangan Blok Masela.

“Kami memberikan apresiasi semoga sinegeritas makin lebih kuat dalam mendukung kesejahtraan di Maluku,” ucap Nizam.

Untuk itu ia mendorong Unpatti untuk mampu menjadi pusat unggulan dalam pengembangan SDM dan inovasi, terutama pada ekonomi hijau dan ekonomi biru, demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, lewat pemanfaatan sumber daya alam secara lestari.

Ditempat yang sama Direktur Pembiayaan Syariah, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI Tatang Mutaqqin mengaku, kehadiran laboratorium ini meskipun belum sepenuhnya lengkap, namun bisa memperkuat riset-riset lainnya.

Baca Juga: Di Depan Hakim, Sekot Ambon Disebut Terima Rp130 Juta

“Selamat kepada Universitas Pattimura atas peresmian gedung laboratorium terpadu pendukung Blok Masela,” ucap Tatang.

Ia berharap gedung baru ini, kiranya dapat menjadi pemicu untuk kemajuan bagi perguruan tinggi di Indonesia timur.

Sementara itu, Rektor Unpatti MJ Saptenno mengaku, dengan adanya laboratorium ini harus dapat dimanfatkan untuk kepentingan teknologi, terutama pada empat program studi pendukung Blok Masela, yaitu Prodi Geologi, Geofisika, Teknik Perminyakan, dan Teknik Kimia.

“Kedepannya para dosen, mahasiswa, hingga tenaga laboratorium dapat memanfaatkan gedung tersebut, demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terutama diempat prodi ini,” ujar Sapteno.

Laboratorium terpadu pendudung Blok Masela dalam pengawalan SBSN Unpatti tahun 2021, tambah Sapteno dengan total pagu Rp93 miliar, dimana lab tersebut memiliki 47 ruangan.

“Saya berharap kerjasama dengan pemda, sebab untuk mengelola SDA di Maluku, dibutuhkan SDM yang berkualitas,” harap Sapteno. (S-21)