Dinkes: Pengidap HIV dan AIDS di Ambon 174 Kasus
AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy mencatat terdapat 174 kasus baru penderita HIV/AIDS di tahun 2023.
Dikatakan, peningkatan kasus HIV/AIDS dipengaruhi oleh hubungan seks berisiko sesama jenis lelaki seks lelaki (LSL).
Hal tersebut juga memicu meningkatnya terkonfirmasi HIV/AIDS untuk wilayah Kota Ambon.
“Jika dulu kasus terbanyak pada pekerja seks komersial namun setelah lokalisasi Tanjung Batumerah ditutup banyak yang cenderung kontak melalui aplikasi semisal Michat dan lainnya. Dinas Kesehatan sendiri menargetkan Ambon bersih HIV/AIDS pada tahun 2030 nanti, namun target yang di langsungkan melalui Scering dengan target 30 ribu orang baru 10 ribu sekian dan dari 10 ribu tersebut terdapat 174 yang Positif.
Namun saat ini didominasi LSL, yang dipengaruhi gaya hidup dengan usia produktif di bawah 45 tahun,” ungkap Pelupessy.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Komitmen Galakan Transformasi Mutu LayananPerilaku seksual menyimpang katanya, menjadi salah satu penyebab dari penularan HIV/AIDS seperti suka berganti-ganti pasangan dan lelaki seks lelaki.
“Kita tengarai penularan HIV/AIDS karena perilaku seksual suka berganti pasangan khususnya sesama jenis LSL dan terbukti dari data jumlah kasusnya mengalami peningkatan, selain itu LSL ini juga memiliki pasangan misalnya istri sehingga bukan hanya pasangan lelakinya tapi istrinya juga ikut terkonfirmasi positif HIV,” katanya.
Sementara itu Rosano Pentury selaky Ketua Yayasan Pelangi Maluku (YPM) mengatakan, tujuan kegiatan berlangsung guna menyatukan persepsi bersama seluruh stakeholder dalam mengantisipasi diskriminasi terhadap penginap HIV/AIDS dan mencegah munculnya kasus baru.
“Kegiatan ini sebenarnya kegiatan rutin dari Yayasan Pelangi Maluku, tiga bulan satu kali itu namanya kegiatan pertemuan stakeholder nah kali ini kami mengundang stakesnya khusus teman-teman pers dan juga menghadirkan anggota DPRD Kota Ambon tujuannya sebenarnya kita menyamakan persepsi soal angka-angka kasus HIV dan AIDS di Kota Ambon supaya tiap-tiap teman-teman bisa menarasikan sesuai dengan keahlian teman-teman, lalu masyarakat itu bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang angka kasus atau ujungnya sebenarnya kita mau menghentikan stigma dan diskriminasi seperti itu,” ungkap Pentury. (S-26)
Tinggalkan Balasan