AMBON, Siwalimanews – Dinas Kesehatan Maluku diduga menghambat penyaluran vaksin ke kabupaten kota.

Buktinya tidak ada lagi stok vaksin jenis Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna dimiliki oleh Pemerintah Kota Ambon, kecuali Sinovac.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupesay membe­narkan stok vaksin di Dinkes Kota Ambon kosong.

“Sejak Sabtu kemarin sampai saat ini, vaksin kosong di Kota maupun Provinsi. Yang ada hanya Sinovac. Jadi kita layani untuk Sinovac saja di halaman kantor Dinkes,” tegas Wendy.

Dirinya mengaku tidak tahu alasan kenapa sampai sekarang belum juga disalurkan ke kabupa­ten kota.

“Kekosongan kanapa kita tidak tahu, yang tahu Provinsi, karena kita minta dari Provinsi,” jelas Wendy kepada Wartawan, di Balai Kota, Rabu (10/8).

Terkait dengan itu, dirinya menga­ku, telah berkooordinasi dengan pemerintah provinsi dalam hal ini dinas kesehatan.

“Kalau bukan hari ini, besok baru vaksin tiba,” katanya.

Sementara untuk program imuni­sasi bagi siswa di Ambon, sambung­nya, baru mencapai 35,1 persen, atau Itu 31.567 ribu anak dari target 89.949 ribu.

“Jadi masih 35 persen. Sementara Pemerintah targetnya 85 persen. Targetnya rendah karena sebenar­nya petugas kami selalu siap, turun, tapi orang yang mau diimunisasi tidak ada,” ujarnya.

Terkait hal itu, pihaknya meminta peran sekolah dan juga keluarga atau orang tua, agar mendukung dan mendorong itu.

“Artinya murid itu kan ada di sekolah. Tupoksi masing-masing ada. Dinkes tupoksinya melakukan vaksinasi, dan kami siap, tapi orangnya tidak ada, bagaimana bisa jalan,” cetusnya. (S-25)